Jakarta (ANTARA News) - ASEAN mempertimbangkan untuk memproduksi vaksin dan obat antivirus di kawasan ini dalam upaya menangani pandemi di masa depan, demikian keterangan resmi Sekretariat ASEAN di Jakarta, Jumat, dibuat dalam pertemuan tingkat pejabat senior ASEAN pada Pertemuan Khusus Menteri Kesehatan ASEAN mengenai influenza A (H1N1).
"Vaksin adalah salah satu alat utama dalam menghadapi pandemi dan terdapat kapasitas untuk memproduksi vaksin di kawasan ASEAN plus 3," kata wakil Kementerian Kesehatan Thailand, Prat Boonyawongvirot.
Dia menekankan, ada uji kelayakan untuk bekerjasama mengembangkan dan menghasilkan sebuah vaksin pandemi, baik untuk H5N1 maupun bagi H1N1.
Kerjasaman ini menjadi mekanisme tambahan yang terpisah dari distribusi dan pembagian cadangan antivirus ASEAN serta pasokan lainnya untuk memastikan seluruh warga ASEAN plus tiga memiliki akses yang nyaman dan tepat kepada obat-obatan.
Sekalipun hingga kini tidak ada laporan kasus influenza A (H1N1), sebagian besar anggota ASEAN berencana meningkatkan cadangan antivirusnya sebagai persiapan mengatasi setiap kasus di kawasan ini.
Keperluan untuk meningkatkan kapasitas penelitian di kawasan juga dikemukakan oleh sejumlah pejabat kesehatan lain yang menghadiri pertemuan itu.
Mereka terutama merekomendasikan upaya pengawasan dan pertukaran informasi, kapasitas diagnosa laboratoriun dan upaya standarisasi penjagaan perbatasan, termasuk pertimbangan untuk memeriksa seluruh pengunjung dari wilayah terdampak.
Pada 7-8 Mei di Thailand, seluruh peserta pertemuan tingkat menteri kesehatan ASEAN, melakukan dialog jarak jauh melalui video dengan Organisasi Kesehatan Dunia, Bank Dunia dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS mengenai perkembangan dari penyebaran flu H1N1.
Pertemuan tingkat menteri kesehatan ASEAN itu menghasilkan sebuah Pernyataan tingkat Menteri tentang Influenza H1N1. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009