Surabaya (ANTARA News) - Kemampuan dan kualitas pelajar Indonesia dalam penguasaan ilmu pengetahuan atau sains, tidak kalah dibanding negara lain, dan telah diakui dunia dalam berbagai ajang kompetisi.

Hal itu disampaikan Direktur Surya Institute Sri Setiowati saat penandatanganan nota kesepahaman dengan Telkom Divisi Regional V Jawa Timur soal dukungan kepada siswa berprestasi di Surabaya, Jumat.

"Dalam hal sains, pelajar Indonesia sudah cukup diakui keberadaannya di dunia internasional. Bahkan beberapa tahun terakhir, pelajar kita berjaya di ajang olimpiade fisika dan matematika," katanya mengungkapkan.

Surya Institute sebagai sebuah lembaga pengembangan sains yang berdiri sejak 2006, belum lama ini sukses mengantarkan pelajar Indonesia meraih penghargaan pada ajang "International Conference of Youth Scientist" (ICYS) di Polandia.

Dari 10 karya ilmiah bidang fisika, ekologi dan matematika yang ditampilkan Tim ICYS Indonesia, enam di antaranya meraih medali emas, satu medali perak dan tiga perunggu.

Dua medali emas dipersembahkan pelajar-pelajar dari Jatim, yakni SMP Petra 3 Surabaya dan SMA Cita Hati Surabaya. Sedangkan pelajar SMA Petra 2 Surabaya meraih perunggu.

"Tahun ini untuk pertama kalinya tim Indonesia meraih medali emas di ajang ICYS, dan tidak hanya satu, bahkan enam medali emas sekaligus," kata Sri Setiowati.

Ia mengemukakan, perhatian pemerintah kepada pelajar-pelajar berprestasi, khususnya dalam pemberian beasiswa untuk kelanjutan pendidikan, masih belum maksimal.

"Dana yang dimiliki pemerintah jelas terbatas, sehingga pihak swasta, seperti BUMN atau perusahaan-perusahaan swasta juga perlu memikirkan hal ini," katanya menambahkan.

"Sangat disayangkan kalau mereka (pelajar berprestasi) justru dapat beasiswa dari luar negeri, karena ikatan emosionalnya dengan Indonesia bisa berkurang," kata Sri Setiowati.

Surya Institute, lanjutnya, juga berencana membentuk yayasan yang mengurusi masalah beasiswa pelajar berprestasi, dengan menggandeng pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun swasta.

Sementara itu, "Senior Manager Marketing & Sales" Telkom Divre V Jatim, Gatot Indra mengatakan, Telkom melalui program "Corporate Social Responsibility" (CSR) bidang pendidikan, mendukung penuh program peningkatan prestasi pelajar.

"Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih pelajar-pelajar Jatim di ajang kompetisi internasional, sehingga kami ingin memberikan dukungan lebih untuk kemajuan dunia pendidikan," katanya.

Dalam kompetisi ICYS, Telkom Jatim memberikan dukungan dana sekitar Rp105 juta dan bantuan laptop kepada pelajar berprestasi tersebut.

Gatot Indra menambahkan, Telkom sedang merancang program berbasis pendidikan melalui layanan berbasis "TIME" (Telecommunication, Information, Multimedia, dan Edutainment).

"Nantinya, semua materi karya ilmiah dan riset dari pelajar berprestasi yang didukung Telkom, akan ditampilkan dan bisa di`download` (unduh) melalui `website` (laman) www.telkomspeedy.com," katanya menjelaskan.

Selain itu, Telkom juga telah menyiapkan program Donasi Pendidikan, dimana masyarakat khususnya pelanggan Flexi bisa berpartisipasi mendukung pelajar kurang mampu, tapi memiliki prestasi akademik bagus.

"Seluruh dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk program-program pendidikan yang tidak ter-`cover` pemerintah, seperti membantu pemberangkatan peserta olimpiade fisika atau lainnya ke ajang internasional," kata Gatot Indra menuturkan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009