Makassar (ANTARA News) - Keluarga Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) meminta kepada aparat kepolisian untuk memberikan perlindungnan..

"Kami harusnya diberikan perlindungan oleh pihak kepolisian meskipun belum ada teror yang kami terima. Semua harus diantisipasi sejak dini," kata Andi Syamsuddin juru bicara keluarga Nasrudin, saat jumpa pers di Makassar, Kamis.

Menurutnya, kasus penembakan yang dialami oleh kakaknya itu "menyeret" sejumlah nama-nama besar seperti ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif Antasari Azhar, mantan Kapolrestro Jakarta Selatan Komisaris Besar (Kombes) Polisi Wiliardi Wizar serta pimpinan dan pengusaha media Sigid Haryo Wibisono.

"Kami sekeluarga terkejut karena begitu banyak nama-nama besar dan orang-orang penting yang terlibat dalam kasus penembakan yang dialami oleh keluarga kami," katanya.

Banyaknya nama-nama besar yang "terseret" dalam kasus pembunuhan saudaranya itu, membuatnya khawatir mengenai keamanan keluarganya.

Meskipun dirinya mengakui belum mendapatkan ancaman berupa teror, namun dirinya mengharapkan ada perlindungan khusus kepada keluarganya itu.

Seperti diketahui, putra Sulawesi Selatan itu ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu (14/3) sekitar pukul 14.00.

Saat itu Zulkarnaen sedang berada di dalam mobil BMW silver yang dikemudikan Parmin. Lokasi penembakan masih berada di area Padang Golf, saat mobil melaju pelan.

Korban ditembak orang tak dikenal yang mengendarai motor. Pelaku dibonceng dan melepas peluru menembus kaca mobil.

Zulkarnaen sempat dibawa ke RS Mayapada Tangerang. Namun ajal menjemput ayah tiga anak ini, Minggu (15/3) pukul 12.00 WIB.

Sejak penembakan itu, lebih 20 saksi telah diperiksa polisi. (*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009