Jakarta (ANTARA News) - Turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen, Selasa (5/5) belum mempengaruhi harga emas di pasaran, bahkan harganya masih realtif stabil.
Pantauan di beberapa toko emas di Cikini dan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis, harga emas masih bertahan dengan harga yang berlaku sejak satu bulan lalu.
Salah seorang pedagang emas di Cikini, Yusuf, mengatakan, harga emas hampir semua sama yaitu Rp230 ribu untuk emas dengan kadar 22 karat dan sekitar Rp300 ribuan untuk emas 24 karat.
"Harga ini telah berlaku lama. Hampir satu bulan. Meski harga emas cenderung turun sejak tahun lalu, namun tidak mempengaruhi penjualan," katanya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, saat ini penjualan emas terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Meski harganya turun minat masyarakat untuk membeli emas berbeda dengan dua tahun yang lalu.
Selama tahun 2009 ini, penjualan emas turun antara 50-70 persen dibandingkan dengan penjualan emas tahun-tahun sebelumnya.
"Minat masyarakat untuk membeli emas rendah. Banyak masyarakat beralih membeli saham yang diyakini lebih menguntungkan," kata pemilik toko emas Cikini Indah itu.
Senada dikatakan pelayan toko emas Holland, Sari. Menurut dia, harga emas tetap stabil dan cenderung bertahan dengan harga yang berlaku sebelumnya.
"Emas 22 karat harganya tetap Rp230 ribu. Yang membedakan harga emas adalah ongkos pembuatannya," katanya.
Sementara itu, harga emas di pertokohan Pasar Baru cederung bervariatif. Namun demikian harga tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan harga emas di pertokoan Cikini.
"Harga emas masih sama. Untuk emas 22 karat sekitar Rp200 ribu dan emas 24 karat sekitar Rp295 ribu," kata Ucok salah satu pelayan toko emas Indah Nam Pasar Baru saat dikoonfirmasi.
Harga tersebut juga berlaku dibeberapa toko emas lain di Pasar Baru diantaranya toko emas Hongkong, Cantik dan Sinar Abadi.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009