Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengundurkan waktu pelaksanaan Festival Internasional Borobudur (BIF) menjadi peluang untuk menguatkan partisipasi masyarakat terutama dari sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
"Waktunya diundur Juli nanti, setelah pemilu presiden, ini kesempatan untuk kami (Pemerintah Kabupaten Magelang,red) mengusulkan agar lebih banyak warga yang terlibat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, Wibowo Setyo Utomo, di Magelang, Kamis malam.
Wibowo mengatakan hal itu usai membuka kemah seni bertajuk "Merajut Benang Merah" (7-11 Mei 2009), di Galeri Seni Elo Progo sekitar satu kilometer sebelah timur Candi Borobudur yang diikuti sekitar 450 seniman, berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa.
BIF yang semula akan diselenggarakan pada 25-29 Juni 2009 diundur menjadi tanggal 16-20 Juli 2009.
Ia menyatakan peluncuran BIF telah dilakukan di Jakarta belum lama ini oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
Selama ini, katanya, pihaknya mendapat tugas dari panitia BIF tingkat provinsi untuk mengkoordinasikan sejumlah kelompok kesenian dari daerah itu yang akan pentas dalam BIF.
"Kita rencanakan mengambil dari berbagai eks kewedanaan yang ada di sini, tetapi untuk penutupan akan mengeluarkan karya seni dari `Komunitas Lima Gunung Magelang` yang dipimpin seniman Sutanto Mendut," katanya.
Ia menyatakan akan mengusahakan relatif lebih banyak lagi berbagai komunitas masyarakat terutama seniman Magelang dalam BIF setelah pemprov memutuskan mengundur waktu BIF yang berupa kegiatan seni, budaya, dan pariwisata tersebut.
Ia menjelaskan, sejumlah kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan di Candi Borobudur tanpa melibatkan secara optimal masyarakat atau komunitas setempat selama ini terkesan kurang sukses.
"Selama ini kalau masyarakat sekitar kurang banyak terlibat, menjadi terkesan kurang sukses," katanya.
Menurut rencana, BIF 2009 diikuti perwakilan dari 15 negara dan menjadi ajang promosi kepariwisataan Jawa Tengah serta Daerah Istimewa Yogyakarta. BIF direncanakan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Rangkaian BIF terdiri atas pertunjukan seni dan budaya, pameran perdagangan pariwisata serta investasi, keduanya berlangsung di Lapangan Gunadharma, sebelah barat kaki Candi Borobudur.
Selain itu, widya wisata dan "Borobudur Travel Mart" (BTM), keduanya di Semarang, dan seminar internasional tentang "Warisan Budaya dan Pariwisata" di Solo. (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009