Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Kabupaten Gunung Kidul tak akan kesulitan lagi mendapat air bersih setiap musim kemarau, karena pada Juli-Agustus 2009, proyek pengeboran dan pemompaan air di Goa Bribin, kecamatan Semanu akan mampu menyediakan air yang cukup bagi warga.

"Nanti akan diluncurkan pada Juli-Agustus, rencananya oleh Presiden," kata mantan koordinator tim teknis Proyek Bribin II As Natio Lasman yang saat ini telah menjabat sebagai Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, seharusnya proyek Bribin sudah bisa dimanfaatkan pada 2006 lalu, namun akibat gempa Yogyakarta goa Bribin terhalang runtuhan batu besar. Kini, batu tersebut sudah disingkirkan.

"Meski Gunung Kidul merupakan daerah kering, namun setelah diteliti dengan teknologi nuklir ternyata ditemukan sumber air berupa sungai bawah tanah di kedalaman kawasan pegunungan tersebut," katanya.

Pengeboran secara vertikal, urainya, sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu hingga mencapai kedalaman tertentu dan menyentuh langit-langit Goa Bribin.

Pengeboran dilanjutkan dengan membendung sungai bawah tanah itu, dan menempatkan turbin yang berfungsi memompa air sungai bawah tanah ke permukaan untuk dialirkan ke jaringan pipa milik warga.

Jika proyek hasil kerjasama dengan Jerman ini berhasil, ujarnya, maka dimungkinkan proyek serupa juga dilaksanakan di wilayah-wilayah lain yang kesulitan air.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009