Pekanbaru (ANTARA News) - Pembantai dua gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) binaan Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Riau, Kamis, meninggalkan dua pasang gading di tepi jalan yang kerap disebut warga sebagai tanjakan "Gus Dur".

"Dua pasang gading ditinggalkan di tepi jalan yang disebut tanjakan `Gus Dur`, tempat dimana kendaraan sulit untuk maju dan mundur karena kondisi tanjakan yang curam," kata Kepala Satgas PLG Minas Muslino, kepada ANTARA, di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim.

Muslino memperkirakan, para pemburu berjumlah lebih dari dua orang. Mereka diduga meninggalkan gading ketika menunggu mobil jemputan di tanjakan "Gus Dur". Di lokasi tersebut petugas menemukan barang bukti dua pasang gading, salah satunya berukuran sekitar satu meter yang berasal dari tubuh gajah Tommy (23). Sedangkan sepasang gading lainnya adalah milik gajah Rege (16).

Gading tersebut kemungkinan besar akan dijual ke pasar gelap dengan harga berkisar Rp20 juta hingga Rp25 juta per kilogram.

Di lokasi yang sama, ujarnya, petugas juga menemukan barang bukti lain berupa sepasang sepatu yang diduga milik pemburu. Selain itu juga ditemukan sebuah tas yang berisi kapak, senter, tali plastik dan tiga bungkus rokok.

"Lokasi penemuan barang bukti gading dari bangkai gajah berjarak sekitar 500 meter," ujarnya.

Menurut Muslino, pelaku pembunuh dua gajah diduga kuat adalah pemburu mahir yang mengetahui seluk beluk tentang gajah dan memahami lokasi PLG karena tempat penggembalaan gajah di tengah hutan yang menjadi lokasi pembantaian jarang sekali diketahui oleh orang awam.

"Selain itu, orang biasa tidak akan mudah untuk mendekati gajah secara sembarangan. Para pemburu tampaknya sudah terlatih," katanya.

Pantauan ANTARA di lokasi penemuan bangkai gajah, terlihat bekas buah nanas yang diduga digunakan pemburu untuk meracun gajah. Seperti yang terlihat di tubuh gajah Rege, dimana bagian wajahnya hancur karena belalai dan bagian rahang hingga kening dipotong dengan kapak sampai terbelah untuk memudahkan pelaku pembunuh gajah itu mengambil gading sampai ke pangkalnya. Sedangkan di lokasi penemuan bangkai gajah Tommy, yang berjarak 200 meter dari lokasi pertama, ditemukan sumsum dari gading yang sengaja dikeluarkan sehingga darah tidak mengalir pada saat dibawa lari.

Muslino menambahkan, tidak tertutup kemungkinan pembunuhan dua gajah melibatkan pegawai dari dalam PLG Minas. Karena itu, semua pegawai PLG Minas akan menjalani pemeriksaan di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pada Jumat (8/5).

"Semua pegawai seperti pawang, termasuk saya, akan menjalani pemeriksaan terkait pembunuhan dua gajah ini," kata Muslino.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009