London (ANTARA News/AFP) - Wasit asal Norwegia, Tom Henning Ovredo hari Kamis diselundupkan ke luar Inggris oleh polisi yang mengkhawatirkan keselamatannya karena peranannya dalam tersingkirnya Chelsea dari Liga Champions di tangan Barcelona.

Ovredo menolak empat permintaan penalti dari Chelsea, yang kalah di semi final karena peraturan gol tanding tandang setelah Andres Iniesta mencetak gol di menit ke-93 dalam pertandingan leg kedua untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada Rabu malam dan kedudukan agregat pun 1-1.

Pada akhir pertandingan, Ovredo dikonfrontir oleh Didier Drogba yang merasa marah dan harus dikawal saat turun menuju terowongan oleh sekelompok petugas Chelsea yang merasa kewalahan untuk menenangkan pemain penyerang itu.

Karena mengkhawatirkan pembalsan dari para pendukung Chelsea yang merah, polisi mengganti hotel Ovredo sebelum mengatur usaha keluarnya dari negara tersebut, demikian menurut mantan wasit internasional, Graham Poll.

Poll, yang kini menjadi seorang tokoh media, mengungkapkan, "Pagi ini ia diselundupkan ke luar dari negara tersebut dengan pengawalan polisi - inilah seorang wasit suatu pertandingan sepak bola. Memalukan.

"Bila ia memesan sebuah hotel, mereka harus mengubah hotel yang mestinya ia tinggali karena khawatir barangkali para pendukung menemukan dirinya."

Situasi Ovredo tersebut hampir sama dengan wasit asal Swedia, Andersh Frisk, yang mundur dari pertandingan itu tahun 2005 setelah menerima ancaman kematian segera setelah pertandingan yang berjalan panas antara Chelsea dan Barcelona.

Frisk mengeluarkan Droga dari lapangan pertandingan di babak kedua pertandingan leg pertama dan ia dituduh oleh pelatih Chelsea pada waktu itu, Jose Mourinho, bahwa ia mengundang Frank Rijkaard, pelatih Barcelona pada waktu itu, ke kamarnya di babak pertama.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009