Semarang (ANTARA News) - Manajemen tim PSIS Semarang akan mempertahankan 50 persen pemain PSIS senior untuk digabung dengan PSIS U-21 Tahun melanjutakan sisa pertandingan tim itu di Liga Super.
Menurut Dirut Utama PT Mahesa Jenar (pengelola PSIS) Yoyok Sukawi di Semarang, Kamis, meskipun tim senior sudah dibubarkan, pemain-pemain potensial masih akan diambil untuk memperkuat PSIS U-21 menghadapi Liga Super.
"Saya belum bisa memberitahukan soal nama-nama pemain tersebut karena yang akan mengumumkan adalah Ketua Umum PSIS, Sukawi Sutarip yang juga Wali Kota Semarang, Jumat (8/5), termasuk juga untuk pelatihnya," katanya menegaskan.
Pelatih PSIS U-21 Tahun, Ashadi lisensi kepelatihannya masih B sedangkan Badan Liga Indonesia (BLI) memutuskan bahwa pelatih yang bisa menangani tim-tim yang berlaga pada Liga Super harus berlisensi A.
Lima pemain asing yang dimiliki PSIS senor, yaitu Onambele Jules Basile, Abdel Aziz Dnibi, Nnenggue Bienvenu, Anderson Leke, dan Antonio Teles, menurut dia, juga masih ingin bermain untuk PSIS sampai musim kompetisi ini berakhir.
Menurut dia, dirinya tidak ingin mendahului keptusan dari Ketua Umum PSIS. "Silahkan tunggu saja karena besok Ketua Umum PSIS akan mengumumkan soal ini," kata putra kedua Wali Kota Semarang tersebut.
Ia menjelaskan, setelah Ketua Umum PSIS, Sukawi Sutarip mengumumkan pembubaran tim senior tersebut, beberapa pemain langsung menyatakan keprihatinannya bahkan mereka tetap ingin bermain untuk PSIS meskipun digaji seetengah atau bahkan tidak menerima gaji sekalipun.
"Heri Susilo, misalnya, (pemain PSIS yang dipanggil masuk pelatnas PSSI U-23 Tahun yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2009) mengatakan kepada saya bajwa yang bersangkutan tetap ingin main untuk PSIS," katanya menegaskan.
Ia menambahkan, sebenarnya istilah bagi PSIS senior ini bukan dibubarkan tetapi dirasionalisasi karena PSIS tetap melanjutkan kompetisi ini hingga selesai meskipun bukan PSIS senior tetapi PSIS U-21 Tahun. "Tetapi kalau teman-teman pers sudah menyatakan pembubaran, juga tidak masalah," katanya.
Menurut dia, alasan rasionalisasi atau pembubaran ini karena ketua umum PSIS merasa kecewa dengan hasil yang dicapai tim asuhan pelatih Bambang Nurdiansyah akibat kekalahan beruntun dalam empat kali pertandingan pada musim kompetisi tahun ini.
Empat kali kekalahan beruntun yang diderita Onambele Jules Basile dan kawan-kawan adalah saat melawan Persipura Jayapura (0-4), Persiwa Wamena (0-6), Persib Bandung (0-4), dan terakhir Persela Lamongan (0-1).
Menyinggung soal persiapan tim PSIS U-21 Tahun menghadapi sisa pertandingan pada Liga Super, mengingat Senin (11/5) sudah harus memainkan partai tandang melawan tuan rumah Pelita Jaya Purwakarta di Stadion Jalak Harupat Kabupaten Bandung, dia mengatakan, yang pasti PSIS tetap akan berangkat ke Bandung melawan tim asuhan pelatih Fandi Ahmad.
"Soal persiapan tim setelah menunggu pengumuman dari ketua umum PSIS. Yang jelas kita tetap berangkat ke Bandung," katanya menegaskan.
Selain melawan Pelita Jaya Purwakarta, tim Mahesa Jenar masih menyisakan pertandingan melawan Persija Jakarta Pusat, Arema Malang, Persik Kediri, Persijap Jepara (pertandingan ulang), Persiba Balikpapan, dan Pupuk Kaltim (PKT) Bontang.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009