Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa bersikukuh mengatakan bahwa kedatangannya ke rumah Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar pada Rabu malam, tidak untuk membicarakan koalisi atau pun menjembatani komunikasi Mega dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Hatta di Kantor Sekretariat Negara di Jakarta, Kamis, kedatangannya ke kediaman Megawati adalah untuk membicarakan status rumah dinas yang telah dimiliki oleh Megawati.

Hatta memilih tidak menjawab ketika ditanya apakah kedatangannya itu membawa pesan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna menjembatani komunikasi dengan Megawati. Ia hanya tertawa kecil sambil menundukkan kepala.

Ia mengaku tidak tahu ketika ditanya apakah pertemuannya dengan Megawati itu akan ditindaklanjuti dengan pertemuan antara Yudhoyono dan Megawati atau Taufik Kiemas.

Selain berbicara tentang status rumah yang tadinya berada di bawah pengelolaan Sekretariat Negara, Hatta mengaku pertemuan yang juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pertimbangan PDIP Taufik Kiemas dan Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung itu juga membicarakan permasalahan bangsa.

"Ya kalau ada komunikasi politik, namanya juga orang politik. Tanya-tanya dan ngobrol-ngobrol kan boleh-boleh saja," ujarnya.

Ia tetap membantah kedatangannya ke rumah Megawati untuk membawa pesan dari Yudhoyono dan memberikan tawaran berkoalisi.

Hatta mengakui Sekretariat Negara sudah menyelesaikan urusan status rumah Megawati sejak tiga bulan lalu. Hanya saja, ia baru sempat menyampaikan hal tersebut secara langsung kepada Megawati pada Rabu malam.

"Saya tidak kompeten bicara soal demokrat, saya tidak punya kompetensi untuk bicara soal koalisi," ujarnya.

Menurut Hatta, ia hanya berbicara ringan tentang masalah bangsa dengan Megawati, seperti bagaimana membangun Indonesia di masa depan yang membutuhkan satu kebersamaan besar.

"Kalau kita memimpikan bersama, bagaimana tokoh-tokoh itu bersama melihat bangsa ini ke depan, memanfaatkan momentum yang baik untuk memajukan bangsa ini, itu kan boleh. itu komunikasi politik," ujarnya.

Hatta tidak mau menjawab apakah ia berstatus sebagai Mensesneg atau kader Partai Amanat Nasional (PAN) ketika berbicara masalah bangsa dengan Megawati.

"Saya sebagai apa pun lah," ujarnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009