Jadi hingga akhir tahun ini, produksi gabah ataupun beras di Banyuasin tetap mengalami surplus yg cukup signifikan
Pangkalai Balai (ANTARA) - Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan diperkirakan bakal panen sebanyak 487.500 ton beras pada Mei 2020 yang dapat menyokong ketahanan pangan di tengah wabah Virus Corona baru atau COVID-19 di daerah tersebut.
Bupati Banyuasin Askolani di Martapura, Sabtu, mengatakan di tengah pandemi COVID-19 petani di Banyuasin tidak menghentikan aktivitas sehingga pada musim panen Mei 2020 bisa berkontribusi untuk ketahanan pangan nasional.
Ia mengatakan produksi lebih dari 400 ribu ton beras itu bakal diperoleh dari luas sawah 152.188 hektare.
“Dengan asumsi produksi rata rata 5,5 ton saja per hektare, maka diperkirakan akan menghasilkan gabah sekira 814.000 ton atau setara 487.500 ton beras,” kata dia.
Ia mengatakan produksi beras Banyuasin sebagai sentra produksi pangan di Sumatera Selatan meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Kementan prediksi produksi beras puncak panen capai 5,03 juta ton
Apalagi sejak 2019 Banyuasin menjalankan program Optimasi Lahan (Oplah) mendukung Program Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterahkan Petani) pada tahun 2019.
Luas tanam 2020 ini diperkirakan bertambah sekitar 70.000 hektere karena pada tahun sebelumnya untuk IP200 dan IP300 tercatat lebih kurang 60.000 hektare.
Dengan demikian luas tanam padi rawa pasang surut dan lebak bisa mencapai jumlah 232.000 hektare di Banyuasin.
Baca juga: Petani diimbau giat bercocok tanam antisipasi kesulitan pangan
Terkait dengan penyebaran Virus Corona, Askolani memastikan bahwa ketahanan pangan di wilayahnya bakal terjaga karena selama ini selalu surplus mengingat jumlah penduduk di Banyuasin hanya 844.019 jiwa.
Dengan kebutuhan beras 114,6 kg per kapita per tahun, maka total kebutuhan beras masyarakat Banyuasin hanya 96.724 ton per tahun atau sekitar 8.070 ton per bulan.
“Jadi hingga akhir tahun ini, produksi gabah ataupun beras di Banyuasin tetap mengalami surplus yg cukup signifikan,” kata dia.
Baca juga: Kelompok tani hutan Bogor tetap panen dalam situasi COVID-19
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020