Zakaria, seorang petani di Kota Pekalongan, Kamis, mengatakan, air rob yang melanda Kota Pekalongan sejak dua hari terakhir ini (5/5) tidak hanya menggenangi tanaman padi saja tetapi juga mengancam lahan tambak.
"Adanya air rob ini, kami khawatir akan gagal panen padi. Kami perkirakan, petani akan mengalami kerugian ratusan juta rupiah," katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan, Widagdo, mengatakan, sedikitnya ada sekitar 200 hektare lahan tanaman padi yang tergenang air rob.
Selain menggenangi lahan tanaman padi, katanya, rob juga menggenangi sebagian rumah penduduk di dekat pantai dan puluhan hektare tambak ikan bandeng di lima kelurahan Kecamatan Pekalongan Utara tak luput dari sasaran.
"Dari 333 hektare tambak, 50 hektare di antaranya terendam air sehingga petambak juga akan mengalami kerugian ratusan juta rupiah," katanya.
Ia mengatakan, ketinggian rob akan terus meningkat setiap tahunnya dan jika kondisi ini terus berlanjut, maka dipastikan akan mengancam ratusan hektare tanaman padi dan tambak.
"Jika dulu kedatangan rob dapat diprediksi, tetapi akibat rusaknya alam sekarang ini, maka rob bisa datang setiap bulan" katanya.
Ia mengatakan, pihak DPKK telah melakukan upaya mengurangi terjadinya rob di Kota Pekalongan tetapi dengan adanya keterbatasan dana, maka hasilnya belum maksimal.
"Rencananya, kami akan membuat action plan untuk penangulangan rob yang akan dikerjakan pada tahun depan, selain itu untuk mengatasi masalah ini membutuhkan peran lintas sektoral, tidak hanya dari DPPK," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009