Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik ke posisi tertinggi dalam lima bulan terakhir di perdagangan Asia, Kamis, setelah data menunjukkan cadangan minyak mentah AS meningkat lebih rendah dari yang diperkirakan, kata para analis.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juni, naik enam sen menjadi 56,40 dolar AS per barel.
Minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Juni naik 27 sen menjadi 56,42 dolar AS.
Laporan mingguan Departemen Energi AS (DOE), menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir 1 Mei naik 600.000 barel, jauh lebih rendah daripada dua juta barel yang diperkirakan oleh para analis.
Kenaikan stok minyak mentah yang lebih kecil dari perkiraan tersebut, sebuah sinyal bangkitnya kembali "optimisme permintaan minyak," kata Phil Flynn dari Alaron Trading.
"Alasan mengapa harga minyak meningkat adalah karena harapan bahwa ekonomi dapat pulih pada waktu, ketika OPEC (Organisasi Negara Pengekspor Minyak) memangkas kembali produksinya," tambah dia.
Minyak mentah berjangka pada Selasa mulai mencapai posisi tertinggi beberapa bulan di tengah harapan pemulihan dalam permintaan energi, sejalan dengan naiknya pasar-pasar saham.
Namun demikian, manajer risiko Mitsubishi Corp`s, Tony Nunan memperingatkan bahwa masalah di pasar minyak masih belum dapat dipecahkan, dan dapat menjadi tantangan terhadap harga yang ada.
"Secara keseluruhan, gambaran fundamental masih belum terlihat baik... Total kondisi persediaan masih sangat tinggi," kata Nunan, yang berbasis di Tokyo.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009