London (ANTARA News/AFP) - Pelatih Barcelona Joseph Guardiola mengakui bahwa Chelsea pantas memprotes kepemimpinan wasit Tom Ovrebo yang banyak merugikan tuan rumah pada semifinal kedua Liga Champions yang berakhir imbang 1-1 di Old Trafford, Kamis dinihari WIB.
Akibatnya, Chelsea yang sudah di ambang lolos ke final, secara dramatis tersingkir setelah Andres Iniesta mencetak gol penentuan pada saat "injury time".
Tapi Guardiola juga menegaskan bahwa klub asal London tersebut harus membayar mahal akibat strategi mereka yang cenderung bermain aman dan tidak berusaha menambah gol.
Padahal peluang tersebut sangat besar karena Barcelona sejak menit ke-65 harus bermain dengan sepuluh pemain menyusul diusirnya Eric Abidal dari lapangan oleh wasit.
"Saya bisa memahami mengapa Chelsea begitu kecewa dengan kepemimpinan wasit. Tapi saya tidak yakin kalau seharusnya ada penalti, meski kemungkinan itu ada," katanya.
"Tapi Anda juga harus mengakui kemenangan kami. Kami berusaha menguasai pertandingan dan menciptakan peluang gol. Kami memang tidak mendapatkan banyak peluang, dan menurut saya Chelsea yang lebih banyak menekan," kata Guardiola.
"Saya percaya dengan kemampuan tim dan kami terus berusaha dan konsisten sampai pertandingan usai. Jangan lupa, kami bermain selama 25 menit menghadapi 11 pemain (setelah Abidal dikeluarkan)," katanya.
"Sebelas menghadapi sebelas pemain saja sulit, jadi kami sangat senang bisa mencetak gol," katanya menambahkan.
Giardiola yang baru menduduki posisi pelatih selama satu musim kompetisi, berpeluang untuk memberikan tiga gelar juara untuk Barcelona, termasuk liga domestik dan Liga Champions. (*)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009