"Kami mendukung pencegahan penyebaran COVID-19 dengan kebijakan 90 persen work from home, tetapi unit yang critical (penting, red), pegawai kami tetap kerja (di lapangan, red)," kata Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan karyawan PLN yang berada di lapangan menerapkan sistem split team, artinya masing-masing unit kerja saling terpisah, sehingga anjuran jaga jarak dari pemerintah (physical distancing) tetap dapat dipatuhi.
Baca juga: Pembebasan tagihan listrik PLN otomatis untuk pelanggan pascabayar
"Satu tim dengan tim lain tidak berhubungan (kontak fisik, red). Kami juga menggunakan layanan antar jemput dan memastikan nutrisi tambahan, juga memberi waktu istirahat cukup, sehingga daya tahan tubuhnya terjaga," kata Darmawan.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan masker, sarung tangan, dan cairan sterilisasi tangan (hand sanitizer) sebagai alat pelindung pribadi untuk karyawan yang masih bekerja di lapangan.
Tidak hanya itu, Darmawan mengemukakan PLN juga telah melarang pejabat melakukan perjalanan dinas ke negara terdampak COVID-19.
Baca juga: Layanan WhatsApp listrik gratis PLN beroperasi 6 April
Baca juga: Pemerintah anggarkan pembebasan tagihan listrik Rp110 triliun
"Kami mengupayakan pencegahan secara internal. Pejabat kami dilarang melakukan perjalanan dinas ke negara terjangkit COVID-19, begitu juga dengan keluarganya. PLN juga menerapkan manajemen krisis COVID-19 untuk ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), dan pasien positif COVID-19. Kami turut menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk 54.000 pegawai kami," tutur Darmawan.
Meskipun ada pembatasan sistem kerja dari kantor, PLN memastikan layanan listrik untuk masyarakat, terutama fasilitas kesehatan dan sarana karantina pasien COVID-19 akan tetap berjalan seperti biasa.
Dalam kesempatan yang sama, PLN juga mengumumkan pelanggan listrik berkapasitas 450 Volt Ampere (VA) akan mendapatkan layanan gratis selama tiga bulan mulai April sampai Juni 2020. Sementara itu, pelanggan listrik dengan daya 900 VA bersubsidi akan mendapatkan pengurangan tagihan sebesar 50 persen.
Langkah itu merupakan penerapan dari perintah Presiden Joko Widodo pada akhir bulan lalu yang bertujuan meringankan beban masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020