"Secara pribadi saya sependapat jika PON diundur dengan pertimbangan untuk kepentingan yang lebih besar, serta dalam keprihatinan kita atas situasi bencana dunia wabah Virus Corona ini," kata Yusuf melalui aplikasi pesan WhatsApp di Bandarlampung, Jumat.
Yusuf Sulfarano Barusman (YSB) menegaskan sebenarnya semua pihak juga sudah harus melihat kenyataan bahwa Indonesia bahkan dunia sekarang sedang dilanda wabah yang sangat mematikan.
"COVID-19, bukan sembarang virus yang ancamannya sangat tidak kelihatan. Pandemi corona ini mencemaskan. Hubungannya dengan olahraga tentu sangat besar risikonya, karena banyak cabang olahraga yang bersentuhan dan tanpa jarak sama sekali. Sangat berisiko," katanya.
Baca juga: KONI Lampung ingatkan atlet patuhi protokol kesehatan
Namun demikian, lanjut Yusuf, Pemerintah Indonesia sedang melakukan pekerjaan besar saat ini semua tertuju pada pencegahan dan penanganan penyebaran COVID-19, dan jika masyarakat bisa mematuhinya, maka bukan tidak mungkin penyebarannya bisa dikendalikan dan cepat selesai.
"Tetapi secara organisasi, tentu kami patuh dengan keputusan KONI Pusat sebagai pemegang hak untuk memutuskan ditunda atau tidaknya PON 2020. Kami tetap melakukan persiapan sebisanya, dan itu sudah ditangani oleh tim Satgas. Jika skenarionya berubah bagaimanapun, kami akan tetap menyesuaikan,” jelas Yusuf.
Yusuf mengatakan hingga saat ini keputusan yang disepakati bersama KONI Lampung adalah mengembalikan para atletnya ke rumah masing-masing setelah sebelumnya sudah diadakan pemusatan latihan.
"Kini seluruh atlet berlatih mandiri di rumah masing-masing diawasi pelatih dan dilakukan monitoring oleh tim Satgas KONI Lampung," tambahnya.
Baca juga: KONI: penyelenggaraan PON Papua tergantung situasi pandemi COVID-19
Baca juga: Edgar berharap PON Papua ditunda jika pandemi corona belum usai
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020