"Ini merupakan kali pertama sejak Perang Dunia II ajang tradisional ini tidak digelar," kata laman resmi penyelenggara seperti dikutip AFP.
Tour yang dijadwalkan digelar 7-14 Juni itu menjadi ajang balap sepeda level tinggi pertama yang ada di kalender musim balap sepeda.
Baca juga: Balap sepeda vakum hingga Juni, Tour de France masih sesuai jadwal
Kendati pemerintah Swiss tidak melarang ajang itu, panitia penyelenggara menjabarkan daftar potensi masalah yang timbul jika balapan tetap digelar.
Salah satunya dukungan dari pihak militer dan kepolisian untuk menjamin keamanan dari kompetisi yang pertama kali digelar pada 1933 itu.
Selain itu adanya pembatasan perjalanan bagi tim kompetitor dari negara-negara lain serta resiko memberi tekanan tambahan terhadap sistem kesehatan Swiss jika ada kecelakaan.
Baca juga: Pandemi COVID-19 paksa pebalap sepeda profesional Eropa "menganggur"
Penyelenggara juga menyebut jika kurangnya persiapan para pebalap yang bermarkas di negara-negara yang melarang bersepeda di luar membuat kompetisi tidak adil.
Pembatalan itu juga didorong oleh bergugurannya sponsor dan penjualan penginapan sehingga penundaan lebih lanjut akan mengakibatkan bertambahnya biaya untuk penyelenggara, sponsor dan kota tuan rumah.
Sementara itu musim balap sepeda sedang ditunda hingga akhir Mei nanti, sedangkan Tour de France kemungkinan masih bisa digelar mulai 27 Juni nanti.
Baca juga: Dua tim Prancis diizinkan pulang setelah negatif virus corona
Baca juga: Negatif virus corona, Froome dan sejumlah pebalap boleh tinggalkan UEA
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020