Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Rabu, menyatakan, partainya amat memprihatinkan pembengkakan utang negara dari waktu ke waktu yang anehnya masih terus ditambah.
"Padahal, salah satu amanat reformasi total dulu, agar pembangunan negara kita jangan lagi mengandalkan utang luar negeri. Tapi apa lacur, utang kita saat ini telah mencapai angka Rp1.666 Triliun, dan terus saja ada komitmen utang baru," ungkap anggota Komisi I DPR RI ini kepada ANTARA.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan ini kemudian menunjuk tingginya pembayaran cicilan utang tahun 2008 yang mencapai Rp88,62 triliun.
"Dan angka ini masih akan terus meroket sehingga diperkirakan kewajiban pembayaran utang tahun 2009 ini mencapai 162 Triliun. Kan ini sangat memberatkan rakyat. Bandingkan saja dengan tahun 2004 yang bayar utangnya cuma Rp62,5 Triliun," ungkapnya lagi.
Tjahjo Kumolo memperkirakan, beban negara akan semakin berat pada beberapa tahun mendatang, terlebih Pemerintah sekarang telah menyepakati komitmen utang baru yang mencapai 213,531 miliar dolar AS.
Ia mengkhawatirkan, manajemen pembangunan berbasis utang luar negeri ini akan semakin memperpuruk perekonomian nasional.
"Apalagi dari catatan kami, selama empat tahun Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menambah utang sebanyak Rp425 Triliun," katanya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009