"Kita sedang menunggu izin yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan yang terkesan sedikit lambat," katanya usai acara Breakfast Meeting BUMN Exceutive Club bertajuk "Ketahanan Pangan & Sinergi BUMN" di Jakarta, Rabu.
Mustafa berharap, izin ekspor beras bisa segera keluar, sehingga target ekspor pada Mei 2009 bisa terealisasi. Ekspor beras tersebut tidak hanya dilakukan Bulog, tetapi juga oleh swasta.
Ia mengatakan, target pengapalan perdana beras aromatik ke Singapura berkisar antara 500 hingga 1.000 ton.
Beras aromatik memiliki karakteristik lebih wangi dari sisi aroma maupun rasanya. Termasuk dalam kelompok beras aromatik antara lain beras pandan wangi.
Ketika ditanya apakah Bulog telah memutuskan kerja sama dengan pihak swasta terkait rencana impor beras perdana, Mustafa menyatakan hingga kini belum ada.
"Hingga kini belum diputuskan kerjasama dengan pihak swasta. Kerjasama dengan swasta itu akan dilakukan setelah keluarnya izin dari Departemen Perdagangan," kata dia.
Produksi beras nasional dua tahun terakhir terus meningkat lima persen tiap tahunnya sejak dicanangkan ketahanan pangan oleh Presiden pada 2007, sehingga surplus beras nasional pada 2008 mencapai 2,34 juta ton. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009