Banyaknya peserta pada kejuaraan yang akan digelar di GOR Bulutangkis Gelora Bung Karno, Asia Afrika, Senayan 18 hingga 24 Mei 2009 itu, merupakan bukti bahwa krisis ekonomi tidak berdampak negatif terhadap pembinaan bulu tangkis di tanah air, kata Ketua Umum Pengda PBSI DKI Jakarta, Icuk Sugiarto, di Jakarta, Rabu.
Membludaknya pendaftar membuat panitia kemudian membatasi jumlah peserta kejuaraan yang memperebutkan hadiah senilai Rp150 juta itu.
Peserta kejuaraan itu adalah para atlet berbakat dari seluruh Indonesia dan juga para pemain yang tidak termasuk dalam tim Sudirman.
Nomor yang dipertandingkan pada Jakarta Open kali ini yakni kelompok dewasa (di atas 19 tahun), taruna (16-19 tahun) dan remaja (dibawah 16 tahun) dengan nomor dipertandingkan tunggal, ganda dan ganda campuran.
Icuk mengatakan, pelaksanaan pertandingan ini diharapkan dapat membangkitkan prestasi bulu tangkis di tanah air yang dalam beberapa tahun belakangan semakin merosot.
Selain itu, kata Icuk, kejuaraan ini juga sebagai momentum menggerakkan prestasi atlit-atlit muda sehingga mampu menunjukkan berprestasi terbaik mereka dalam upaya menggantikan para senior di kemudian hari.
Pelaksanaan Jakarta Open merupakan rangkaian dari program Pengurus Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang ingin memperbanyak sirkut nasional di seluruh daerah di Indonesia untuk menjaring atlet berprestasi.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009