Jayapura (ANTARA News) - Jalur jalan yang menghubungkan Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura dengan Kota Jayapura hingga Rabu (6/5) siang pukul 14.25 WIT masih lumpuh karena diblokir massa di Kampung Harapan, Sentani menyusul kematian seorang warga akibat tembakan polisi.
Warga menuntut agar orang yang mengakibatkan kematian Agus Ohe, warga Kampung Harapan bertanggung jawab.
Mereka memblokir jalan mulai dari Kampung Harapan hingga Jembatan II (perbatasan Kota Jayapura dengan Sentani), dengan menebang pohon dan membakar ban bekas.
Massa menebang pohon-pohon di pinggir jalan lalu menjadikannya sebagai barikade hingga mengakibatkan kendaraan dari kedua arah tidak bisa melintas.
Akibatnya, warga dari Kota Jayapura yang hendak ke Sentani atau sebaliknya terpaksa balik atau menunggu hingga akses jalan dibuka.
Ratusan mobil berhenti di sepanjang jalan baik truk, mobil maupun kendaraan umum.
Para calon penumpang pesawat yang hendak ke Bandara Sentani terhalang oleh blokade jalan itu sebab jalan raya itu merupakan satu-satunya akses menuju bandara.
Sebagian warga istirahat di warung-warung tepi jalan, di rumah warga dan ada juga yang istirahat di masjid.
Kasus ini terjadi setelah Agus Ohe tewas akibat luka tembakan dari seorang polisi, Rabu pagi.
Kendati polisi itu telah diamankan di Polres Jayapura , massa tetap menuntut ganti rugi kasus itu.
Warga Kampung Harapan juga memasang tenda di tengah jalan untuk memblokir jalan.
Dua truk polisi siaga di jembatan menjelang Kampung Harapan untuk menjaga situasi agar tidak merembet ke tempat lain.
Hingga kini belum ada tindakan dari kepolisian untuk membuka jalan kendati telah diblokir warga sejak pukul 09:00 WIT. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009