Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil minta Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor pertanian memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Menurut Sofyan Djalil dalam Breakfast Meeting BUMN Exceutive Club bertajuk "Ketahanan Pangan & Sinergi BUMN" di Gedung Bulog di Jakarta, Rabu, perlu sinergi antar BUMN pertanian seperti Bulog, Pertani, dan Shang Hyang Sri, serta Pusri, tidak hanya dalam investasi dan subsidi, tetapi juga dalam pemanfaatan TI.

Pemanfaatan TI penting sebagai sarana utama pengembangan produksi.

"Pemanfaatan TI bisa dijadikan sebagai mekanisme diseminasi informasi yang dapat dimanfaatkan para petani," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, diseminasi informasi meliputi harga, tingkat produksi dan konsumsi yang dapat selalu terpantau, sehingga tidak kelebihan pasok.

Dengan demikian mekanisme pasokan dan permintaan komoditas dapat lebih detil, sehingga petani dapat harga yang layak.

Khusus Bulog, Sofyan menjelaskan, dengan TI bisa diketahui kebutuhan jumlah gudang yang akan disiapkan.

Ia mengakui dalam rangka ketahanan pangan terdapat dua tahapan yaitu di masa lalu yang dihadapkan pada kekurangan produksi pertanian, kekurangan pasokan pupuk sehingga harus impor.

Dan tahapan berikutnya ketika kelebihan pasokan dan ketersediaan pupuk yang mencukupi, namun kurang daya serap karena kemampuan logistik yang terbatas seperti sekarang ini.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009