BKF harus inovatif dan kreatif dalam mengoptimalkan rasio pajak di tengah kebijakan fiskal yang akomodatif bagi dunia usaha
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu memiliki tantangan, tanggung jawab, dan tugas lebih berat di tengah wabah COVID-19.
Sri Mulyani mengatakan wabah COVID-19 telah menyebabkan krisis kesehatan yang mempengaruhi dinamika perekonomian global sehingga dibutuhkan langkah yang responsif dan antisipatif untuk menghadapinya.
“Responsif untuk mengatasi permasalahan akibat pandemi ini dan antisipatif untuk merespons kondisi terkini dengan berbagai bauran kebijakan hingga beberapa tahun ke depan,” katanya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Sri Mulyani lantik Kepala BKF dan Direktur LMAN
Sri Mulyani mengatakan krisis kesehatan akibat COVID-19 sangat berimbas pada kondisi makro dan postur APBN.
“Ketika keadaan ekonomi menjadi genting yang diperlukan adalah pengelolaan kebijakan yang efektif sehingga dampak serta biaya dalam melewati situasi sulit dapat diminimalisasi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, BKF harus mampu memproyeksikan ekonomi ke depan agar APBN tetap berfungsi sebagai katalis bagi kebijakan strategis untuk menjaga perekonomian tetap stabil di tengah kondisi saat ini.
Hal itu harus dilakukan karena pemerintah tetap wajib memperhatikan pembangunan SDM, penyederhanaan birokrasi dan regulasi, serta transformasi ekonomi meski persoalan pada bidang kesehatan sangat masif.
Selain itu, BKF harus inovatif dan kreatif dalam mengoptimalkan rasio pajak di tengah kebijakan fiskal yang akomodatif bagi dunia usaha.
Ia mencontohkan kesenjangan dari sisi administrasi perpajakan merupakan area eksplorasi yang penting di tengah banyak dikeluarkannya kebijakan relaksasi fiskal.
“Salah satu elemen administrasi akan dipengaruhi oleh digitalisasi dan terkoneksinya perekonomian seluruh dunia yang menimbulkan tantangan sendiri bagi penerimaan negara,” ujarnya.
Sri Mulyani menambahkan, Kepala BKF juga harus segara menyiapkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal untuk 2021 sehingga dapat dipresentasikan kepada Presiden Joko Widodo dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Ini adalah tantangan yang sangat riil kepada saudara Febrio. Dari sisi kompetensi, teknis, maupun kemampuan leadership dari teman-teman (BKF) untuk langsung bisa terjun bersama dengan tim yang lain,” tegasnya.
Sebelumnya, Febrio Nathan Kacaribu yang merupakan Akademisi dari UI baru saja dilantik sebagai Kepala BKF menggantikan Suahasil Nazara yang telah menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan.
Baca juga: BKF Kemenkeu: Belum ada stimulus fiskal baru guna atasi Virus Corona
Baca juga: Kemenkeu tetapkan tiga calon Kepala BKF lulus wawancara
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020