perantau asal Sumatera Selatan yang berada di perantauan agar tidak kembali ke daerahnya
Jakarta (ANTARA) - Komunitas Perantau Asal Sumatera Selatan (KOMPASS) meminta dan mengajak anggotanya untuk tidak mudik Lebaran tahun ini sebagai upaya mencegah meluasnya penyebaran wabah COVID-19.
Sekjen Komunitas Perantau Asal Sumatera Selatan (KOMPASS) Alie Pradana Kharisma di Jakarta, Jumat, mengimbau kepada para perantau asal Sumatera Selatan untuk jangan panik dan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
“Kami juga mengimbau para perantau asal Sumatera Selatan yang berada di perantauan agar tidak kembali ke daerahnya masing-masing. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona atau COVID-19 ini menjadi lebih luas,” katanya.
Tidak mudik kata dia juga menjadi bentuk menyayangi diri dan keluarga dengan melindungi dari potensi paparan COVID-19.
Baca juga: Paguyuban Perantau Lamongan imbau anggotanya tunda mudik
“Pesan kami sayangi diri dan keluarga dari bahaya ini, COVID-19 menyebar karena tingginya mobilitas manusia. Dengan kita tidak kembali ke kampung halaman sementara waktu berarti kita sudah membantu untuk memutus rantai penyebaran corona. Kita tunggu dulu hingga keadaan sudah normal dan bisa kembali dengan sehat ke kampung halaman,” kata Alie.
Alie juga berpesan kepada teman-teman yang merantau untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan di sekitar.
Dia berharap para perantau untuk tidak mudik apalagi dengan menggunakan transportasi massal demi kesehatan keluarga dan seluruh orang yang tercinta.
"Kita tidak tahu siapa orang-orang di sekitar kita yang barangkali sudah terinfeksi oleh virus tersebut. Bisa saja kita tidak mengalami gejala tapi kita terpapar virus ini. Atau saat ini kita sehat-sehat, tapi kita tidak tahu kita bertemu dengan orang di jalan apalagi menggunakan transportasi massal," tuturnya.
”Jika ingin keluarga tetap sehat dan selamat, urungkan niat untuk pulang kampung, tidak usah pulang kampung,” katanya.
Baca juga: Tak larang tegas mudik, pemerintah pastikan pemudik "bersih" Corona
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020