Bandung (ANTARA News) - Reporter RCTI, Jovita, yang terluka dalam keributan saat penertiban bangunan tanpa ijin di Taman Sakura, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, sekarang dirawat di Rumah Sakit Santo Yusuf di kota itu.
Jovita dirawat setelah kepalanya terkena lemparan benda keras dari warga yang berusaha menolak pembongkaran bangunan oleh Satpol PP Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
"Jo sudah di rawat di Rumah Sakit Santosa, di kamar 667 lantai 6, dokter sudah melakukan CT Scan namun belum dapat diketahui hasilnya," kata Boy rekan korban.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, Jovita sempat muntah-muntah sebelum pingsan di lokasi kejadian karena terkena pukulan benda keras di bagian kepalanya.
"Jo sempat muntah-muntah, mudah-mudahan dia tidak gegar otak, mohon doanya saja supaya Jo cepat sembuh, " kata Boy.
Ia mengatakan, keluarga Jovita, yakni istri beserta anaknya sudah berada di rumah sakit tempat Jovita dirawat.
"Istri Jovita sudah datang ke sini kok," ucap Boy.
Aksi penertiban bangunan yang tidak dilengkapi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) oleh puluhan warga RT6 dan 7 RW7 Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, Bandung, berlangsung ricuh.
Warga yang sejak lama menentang penertiban, mengamuk sehingga memicu bentrok dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja.
Penertiban bangunan liar di Taman Sakura untuk yang ketiga kalinya, setelah dua kali rencana pembongkaran dihalang-halangi warga.
Pada penertiban yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB warga melempari petugas sehingga melukai tujuh orang, yakni empat orang petugas Satpol PP, supir bulldozer dari Dinas Bina Marga, seorang reporter RCTI dan seorang warga.
Akibat kericuhan, petugas Satpol PP memutuskan untuk menarik seluruh anggota dan menunda upaya pebertiban.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009