Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), ketika investor bereaksi terhadap angka rekor klaim pengangguran yang lebih buruk dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni melonjak 46,3 dolar AS atau 2,91 persen, menjadi ditutup pada 1637,7 dolar AS per ounce.
Emas berjangka turun 5,2 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.591,4 dolar AS per ounce pada Rabu (1/4/2020) setelah anjlok 46,6 dolar AS atau 2,84 persen menjadi 1.596,6 dolar AS per ounce di sesi sebelumnya.
Permintaan safe haven untuk logam mulia memberi dukungan pada emas ketika laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis pada Kamis (2/4/2020) oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan 6,6 juta klaim pengangguran yang lebih buruk dari perkiraan yang diajukan selama minggu yang berakhir 28 Maret.
COVID-19 dan pengaruhnya terhadap ekonomi tetap berada di garis depan pikiran investor, sehingga mereka mengabaikan kekuatan dalam Indeks Dolar AS, yang naik 0,62 poin atau 0,62 persen, ke level 100,29 pada pukul 17.50 GMT.
Investor juga mengabaikan kekuatan dalam ekuitas AS ketika Dow Jones Industrial Average naik 161,00 poin atau 0,77 persen ke level 21.104,51 pada pukul 17.55 GMT.
Analis mencatat bahwa meskipun data ketenagakerjaan tambahan diharapkan akan dirilis pada Jumat waktu setempat, laporan klaim pengangguran lebih penting karena data ketenagakerjaan terutama berasal dari paruh awal bulan sebelum berita utama virus corona menyebabkan kuncian.
Pandemi telah menginfeksi hampir satu juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 50.000 serta memaksa negara-negara untuk memastikan pembatasan dan penguncian guna memerangi wabah.
“Kami berpikir bahwa emas kemungkinan akan terus memainkan peran penting dalam alokasi investor selama beberapa bulan ke depan mengingat semua turbulensi. Namun, volatilitas akan tetap cukup tinggi," kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets dalam sebuah catatan seperti dikutip oleh Reuters.
"Tanda-tanda kelemahan ekonomi yang berkepanjangan dan langkah-langkah stimulus yang semakin agresif yang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah dan bank-bank sentral akan memberi emas sesuatu yang mendasar," tambahnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 67 sen atau 4,79 persen, menjadi ditutup pada 14,654 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 12,2 dolar AS atau 1,7 persen, menjadi menetap pada 730 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas turun 5,2 dolar AS, namun berpeluang bangkit kembali
Baca juga: Emas berjangka anjlok 46 dolar, tertekan penguatan dolar AS
Baca juga: Harga emas Antam melambung, di atas Rp900.000/gram
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020