Sekretaris Direksi PT Jasa Marga, Oka Herlina di Cikarang, Selasa, mengatakan, rencana tersebut sebagai upaya untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek.
"Saat ini penataan lahan sudah dilakukan, namun ada kendala soal pembebasannya. Kita harap tahun (2009) ini dapat berjalan proses
pengerjaannya," katanya berharap.
Proses pembangunan tersebut, katanya, menelan anggaran sebesar Rp102 miliar, termasuk di antaranya alokasi untuk pembebasan lahan.
Sementara itu, berdasarkan catatan lalu lintas harian di
Sentral Komunikasi (Senkom) PT Jasa Marga menyebutkan, jumlah
kendaraan yang setiap hari melintas di gerbang tol utama PGT rata-rata
mencapai 69.000 kendaraan.
Sedangkan untuk pintu tol Bekasi Barat sebanyak 39.000 kendaraan,
Bekasi Timur 21.000 kendaraan dan Cibitung 27.000 kendaraan.
Total kendaraan yang melintas di ruas tol Jakarta-Cikampek mencapai 330.711 kendaraan.
Ia menambahkan, Surat Perizinan Penggunaan Lahan (SPPL) sudah
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sejak bulan
November 2007.
Dari SPPL yang diajukan, gerbang tol ini akan berdiri di atas lahan seluas 123.680 meter persegi, dengan rincian ke arah Cikampek selebar 61.060 meter persegi dan ke arah Jakarta 62.620 meter persegi.
Nantinya, akan ada 34 loket yang melayani keluar masuk kendaraan.
"Kita sudah bahas dengan melibatkan pengusaha di kawasan industri,"
demikian Oka Herlina. (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009