Jakarta (ANTARA News) - Pemotongan babi pada rumah potong hewan di Jakarta mengalami penurunan sekitar 40 persen dari sebelumnya 400-500 ekor per hari kini sekitar 300 ekor per hari.

Sejak flu babi menyerang Meksiko dan beberapa negara lain, pemotongan hewan ini di Jakarta turun hingga 100-200 ekor per hari, kata Kepala rumah potong hewan babi di Jalan Peternakan Dua Kapuk Jakarta Barat, Ramzi, Senin.

Penurunan ini karena permintaan daging babi dari masyarakat turun setelah warga mulai mengurangi konsumsi daging babi.

Daging babi dari rumah potong hewan tersebut disebar hampir ke seluruh pasar di Jakarta, diantaranya Pasar Senen dan beberapa pasar tradisional lain.

Ramzi mengungkapkan, seluruh daging babi dari rumah potong hewan Kapuk aman dikonsumsi karena telah lulus pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan.

"Asalkan daging babi tersebut direbus dengan panas minimal 80 derajat, virusnya akan mati dan daging aman dikonsumsi," kata Ramzi.

Berdasarkan informasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) 26 April, wabah flu babi di Meksiko telah menyebabkan 81 orang mati dengan gejala pneumonia berat.

Virus influenza babi yang menyerang manusia di Meksiko dan Amerika Serikat adalah unik karena merupakan kombinasi material genetik virus asal babi, unggas dan manusia. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009