Jenewa (ANTARA News/AFP) - Arus Investasi Asing Langsung (FDI) di seluruh dunia diperkirakan akan terjun lebih dalam lagi tahun ini setelah pada 2008 jatuh 15 persen, demikian lembaga "think-tank" perdagangan dan investasi PBB, UNCTAD, Senin.
"Penurunan FDI akan jauh lebih dalam tahun ini. Ada indikasi-indikasi bahwa kejatuhan lebih dalam akan terjadi, namun derajat kejatuhannya berbeda-beda untuk tiap negara dan kawasan," kata Sekretaris Jenderal UNCTAD Supachai Panitchpadki.
FDI mencapai rekor tertinggi 1,9 triliun dolar AS (1,42 triliun euro) pada 2007, namun kemudian jatuh 18 persen pada 2008, demikian data UNCTAD yang sudah direvisi.
Lembaga ini menegaskan, salinan terbaru laporan mengenai dampak krisis ekonomi terhadap arus FDI yang di negara-negara berkembang kejatuhannya dramatis ini, ditarik hanya selama kuartal pertama tahun 2009.
China mengalami penurunan FDI sebesar 26 persen sepanjang dua bulan pertama tahun 2009. UNCTAD mengklasifikasikan China dalam perekonomian berkembang.
Karena bank-bank masih berjuang menghatasi kerugian besar akibat krisis keuangan global, maka pembiayaan ekonomi akan sulit didapatkan, jelas Panitchpadki.
"Tidak ada pinjaman baru dan aliran pembicayaan baru, berarti secara internasional hanya sedikit investasi baru (yang mengalir)," tambahnya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009