Tidak benar Solo bebas corona, yang benar adalah warga yang positif corona sudah sembuh
Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengingatkan Kota Solo belum bebas pandemi COVID-19 atau virus corona meskipun warga yang sempat dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut sudah sembuh.
"Tidak benar Solo bebas corona, yang benar adalah warga yang positif corona sudah sembuh namun jumlah PDP-nya (pasien dalam pengawasan) dari hari ke hari bertambah, ada yang ODP maupun PDP," kata Rudyatmo di Solo, Kamis.
Baca juga: UMS-ACT Surakarta lakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat tetap waspada dalam menyikapi kondisi Kota Solo kaitannya dengan merebaknya COVID-19.
"Tetap waspada, di rumah, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun. Jangan sampai ada tambahan yang positif baik dari PDP maupun ODP (orang dalam pengawasan)," katanya.
Bahkan, bagi masyarakat Kota Solo yang melakukan mudik dari kota-kota besar, Pemkot Surakarta telah menyiapkan tiga lokasi untuk karantina mandiri bari warga yang berstatus ODP dan bagi pemudik, yaitu Graha Wisata Niaga, Ndalem Joyokusuman, dan Ndalem Priyosuhartan.
Baca juga: Ganjar: Solo dan Semarang jadi prioritas pemeriksaan cepat COVID-19
Meski demikian, pihaknya berharap tidak ada lagi penambahan warga yang terkonfirmasi positif virus corona, termasuk dari warga yang berstatus ODP maupun PDP.
"Namun yang ODP dan PDP masih terus kami lakukan pendataan sehingga jangan diartikan Solo bebas corona. Tetapi memang warga yang positif dan dirawat di RSUD Dr Moewardi sudah sembuh. Jadi yang dirawat tinggal PDP dan ODP," katanya.
Baca juga: Istri pasien corona meninggal di Solo dinyatakan positif COVID-19
Sementara itu, berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan saat ini jumlah ODP di Kota Solo ada sebanyak 235 orang dan PDP ada sebanyak 34 orang.
"Ada yang dirawat, ada yang sudah sembuh. Kemarin yang meninggal lima orang itu dari PDP," katanya.
Baca juga: Legislator katakan ketersediaan masker di RS Moewardi menipis
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020