Jakarta (ANTARA News) - Penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang menembus angka dibawah Rp10.500 per dolar AS belum mempengaruhi penurunan harga mobil di dalam negeri dalam waktu dekat.

"Harga mobil baru bisa turun bila nilai tukar rupiah kembali mencapai Rp9.300 per dolar AS," kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto, kepada ANTARA, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan harga mobil saat ini mengikuti kenaikan nilai tukar rupiah. Sejak krisis keuangan dunia pada triwulan III tahun lalu nilai tukar rupiah terus meningkat sampai triwulan I tahun ini, dengan kenaikan mencapai sekitar 30 persen yaitu dari Rp9.300 menjadi sekitar Rp12 ribu per dolar AS.

Joko mengatakan kalau pun rupiah terus menguat, namun belum kembali ke angka Rp9.300 per dolar, kemungkinan terbesar yang terjadi adalah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) menghentikan laju kenaikan harga mobil di dalam negeri.

"Kalau rupiah terus menguat, kemungkinan pada Juni dan Juli tidak ada lagi kenaikan harga mobil," ujarnya.

Sejak akhir tahun lalu, sejumlah ATPM, termasuk TAM -- yang menjadi pemimpin pasar otomotif di Indonesia -- menaikkan secara bertahap harga mobil di dalam negeri baik yang diimpor secara utuh (CBU) maupun yang telah dirakit di Indonesia karena sebagian besar bahan baku masih diimpor, meskipun kandungan lokalnya sudah tinggi mencapai lebih dari 60 persen, seperti Toyota Avanza dan Toyota Innova.

Oleh karena itu, Joko memperkirakan pada semester II tahun ini akan terjadi peningkatan penjualan otomotif nasional dibandingkan semester I tahun ini yang rata-rata penjualan mobil berada pada angka 30 ribu-an unit per bulan.

"Permintaan mobil di dalam negeri akan mulai terlihat peningkatannya pada semester II tahun ini, terutama oleh adanya hari raya Lebaran, yang biasanya mendongkrak permintaan," ujarnya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada triwulan I 2009 total penjualan mobil di dalam negeri secara "wholesaler" (penjualan dari produsen ke dealer) mengalami penurunan sekitar 26 persen 100.250 unit dibanding periode yang sama di tahun 2008 yang mencapai sebanyak 135.603 unit.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009