Pekanbaru (ANTARA News) - Tim SAR menghentikan upaya pencarian terhadap seorang korban kapal yang karam di perairan Dumai, Riau, 23 April lalu, karena sudah sepekan upaya itu dilakukan tidak juga membuahkan hasil.
Sejak 23 April lalu tim SAR Pekanbaru, Kepolisian Resor (Polres), Pangkalan TNI AL dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dumai sudah berusaha mencari di perairan sekitar lokasi kejadian, namun Sarmila binti Hasan Itam (38) tidak juga ditemukan.
Kepala SAR Pekanbaru, Jhoni Sitorus, di Pekanbaru Senin mengatakan, pencarian terhadap Sarmila dihentikan sejak Sabtu lalu (30/4).
"Selama sepekan, kami telah berusaha melakukan pencarian di sekitar perairan Mundam, Dumai hingga Pulau Rupat. Sesuai standar prosedur operasi, pencarian memang dihentikan sepekan setelah kejadian," katanya.
Kepala Satuan Kepolisian Air (Satpolair) Polresta Dumai AKP Hariri mengatakan, Satpolair tetap berusaha mencari dan menemukan korban melalui patroli rutin, meski pencarian oleh tim SAR sudah berakhir.
"Bila memang dalam patroli kami menemukan korban yang hilang, maka akan dievakuasi," katanya.
Peristiwa terbaliknya kapal kayu pencari ikan berbobot sekitar enam Groos Ton (GT) tersebut terjadi pada Sabtu (23/4) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kapal yang digunakan rombongan pengiring pengantin itu berangkat dari dermaga pelabuhan rakyat Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampar, Dumai, menuju Batu Panjang, Kecamatan Rupat Selatan, Kabupaten Bengkalis.
Kelebihan muatan serta cuaca yang buruk membuat kapal bocor dan tenggelam. Sebanyak sembilan orang ditemukan tewas, 39 selamat dan satu orang hingga kini masih hilang.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009