Seorang pria yang dianggap sebagai "biang kerok" kericuhan itu, diamankan aparat kepolisian.
Kericuhan di sela-sela aksi "May Day" di depan Kantor Gubernur Jawa Barat itu berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB ketika seorang buruh terlibat salah paham dan bersitegang di tengah kerumunan buruh yang saat itu berjoget dangdut di sela-sela aksi orasi.
Pria tersebut diburu oleh buruh lainnya karena dianggap pengacau. Petugas keamanan langsung sigap mengamankan pria bertopi kupluk itu.
Namun massa buruh lainnya merasa penasaran dan langsung mengerumuni pria yang mereka anggap akan mengacaukan jalannya aksi para buruh.
Meski sudah di tangan polisi, buruh terus memburu sehingga terjadi kejar-kejaran hingga sekitar 200 meter.
Bahkan massa sempat memburu ke Lapangan Gasibu di atas Jalan Diponegoro sebelum pria itu diamankan ke dalam mobil polisi.
Konsentrasi aksi "May Day" yang bertema menuntut kesejahteraan buruh dan menagih janji sejuta lapangan pekerjaan itupun terpecah.
Buruh yang penasaran terus mengejar meninggalkan kerumunan massa, sehingga aksi yang digelar Aliansi Serikat Pekerja Jawa Barat itupun terhenti bahkan massa kemudian membubarkan diri.
Koordinator lapangan aksi ASP Jabar, Ristandi menyayangkan akhir aksi ternoda aksi kericuhan itu. Namun ia membantah bila kericuhan itu membubarkan aksi para buruh.
"Kebetulan saat kejadian demo hendak usai, jadi bukan karena kejadian itu," kata Ristiadi.
Ketika ditanya apakah yang terlibat kejadian itu buruh atau bukan, Ristiadi mengaku tidak tahu persis.
Namun yang jelas, insiden itu, kata dia, tidak mengurangi semangat dan tuntutan buruh kepada pemerintah yang mereka sampaikan sejak pagi hari.(*)
(T.S033/B/J003/C/J003) 04-05-2009 12:54:16
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009