Denpasar (ANTARA News) - Indonesia bisa mendapat pinjaman dari kumpulan dana di ASEAN+3 hingga 11,925 miliar dolar Amerika Serikat dalam keadaan tertentu.
"Setiap negara ASEAN dapat memperoleh 2,5 kali iuran, sehingga Indonesia dapat memperoleh 11,925 miliar dolar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai pertemuan ASEAN+3 di Nusa Dua Bali pada Minggu.
Menteri Keuangan menyebutkan penghimpunan dana itu merupakan multilateralisasi dengan melibatkan bank sentral masing-masing negara.
Dalam pertemuan, Menteri Keuangan ASEAN+3 menyepakati penghimpunan dana sebagai tindak lanjut Prakarsa Chiang Mai sebesar 120 miliar dolar Amerika Serikat beserta iuran masing-masing negara.
"Jepang, Cina, dan Korea Selatan, yang sebelumnya belum setuju, dalam pertemuan hari ini setuju," katanya.
Ia merinci, Jepang dan Cina sepakat memberikan iuran masing-masing 38,4 miliar dolar Amerika Serikat dan Korea Selatan 19,2 miliar dolar, sehingga sumbangan ketiga negara itu mencapai 96 miliar dolar Amerika Serikat.
Sementara itu, iuran ASEAN 5 (Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Brunei) masing-masing 4,77 miliar dolar Amerika Serikat, Pilipina 3,68 miliar dolar dan sisanya dari anggota lain ASEAN.
"Jadi, jumlah iuran ASEAN (10) 24 miliar dolar Amerika Serikat," katanya.
Juga disepakati hak suara dengan Jepang, ASEAN (10), dan Cina 28,4 persen, sementara Korea Selatan 14,77 persen.
Menteri Keuangan juga menyatakan telah disepakati aturan mendapatkan dana itu dan pengawasannya.
Disepakati pembentukan satuan pengawas mandiri bekerjasama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB), kata Menkeu.
Menurut dia, ASEAN+3 menyepakati agar pengumpulan dana tindak lanjut dari Prakarsa Chiang Mai itu digiatkan sebelum ahir 2009.
"Tingkat deputi akan menyelesaikan seluruh dokumen, sehingga ini dapat dilaksanakan di masing-masing negara," kata Menteri Keuangan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
kapan ya kita jadi bangsa mandiri, bukan jual diri atau tergadai?