Jimbaran, Bali (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Bali menjadi cara mengatasi krisis ekonomi global.
"Kita berharap pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang baik bagi negara Asia, dunia dan tentunya Indonesia. Saya berharap pertemuan ini menjadi solusi masyarakat Asia mengatasi resesi ekonomi global," kata Presiden Yudhoyono usai bertemu dengan Presiden ADB Haruhiko Kuroda di Jimbaran, Bali, Minggu.
Dalam pertemuan itu, Presiden menyatakan kepada Kuroda bahwa ia sangat senang ditunjuk sebagai tuan rumah sidang tahunan ke-42 ADB itu.
"Kepada gubernur Bali, saya juga berpesan agar Bali bisa menjadi tempat yang baik sebagai penyelenggara acara internasional," katanya.
Presiden dijadwalkan memberikan sambutan pada pertemuan itu pada Senin, yang juga dihadiri sejumlah menteri keuangan, pejabat tinggi pemerintah anggota ADB serta pemimpin usaha dan organisasi internasional.
Sidang tahunan ADB itu akan membahas upaya penanganan kemiskinan dan menjamin ekonomi berkelanjutan serta membahas kemajuan ADB dalam mencapai tujuan strategi jangka panjang 2020.
Sidang kali ini adalah sidang kedua ADB di Indonesia setelah pada 1976 di Jakarta. Indonesia merupakan salah satu negara pendiri ADB pada 1966.
Indonesia adalah nasabah terbesar ADB, yang sejak 1966 menerima 297 pinjaman senilai 23,5 miliar dolar Amerika Serikat dan 498 proyek bantuan teknis senilai 276,6 juta dolar Amerika Serikat.
Pada masa 2000-2007, rata-rata pinjaman tahunan ADB ke Indonesia sekitar 700 juta dolar Amerika Serikat, bahkan pada 2008, ADB meminjamkan dana 1,085 miliar dolar Amerika Serikat.
(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009