Washington (ANTARA) - Pentagon berupaya untuk menyediakan hingga 100.000 kantong jenazah untuk digunakan oleh otoritas sipil ketika wabah virus corona memburuk di Amerika Serikat dengan angka kematian tinggi diperkirakan terjadi dalam beberapa minggu mendatang.

Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) telah meminta 100.000 kantong jenazah pada Departemen Pertahanan AS, kata seorang pejabat Pentagon kepada Reuters, Rabu.

Badan Logistik Pertahanan (DLA) bekerja dengan kontraktor saat ini untuk menyediakan tambahan, kata pejabat itu.

Pengiriman awal akan datang dari persediaan DLA saat kontraktor meningkatkan produksi, menurut pejabat, yang berbicara dengan syarat anonimitas. DLA belum memiliki permintaan tanggal pengiriman khusus dari FEMA, tetapi agensi itu menginginkan kantong jenazah itu segera disiapkan.

Bloomberg telah melaporkan sebelumnya bahwa Pentagon sedang berupaya untuk membeli lebih banyak kantong jenazah dan bahwa lembaga itu awalnya akan menggunakan persediaan 50.000 kantong jenazah yang mereka simpan.

Seorang juru bicara FEMA yang dikutip oleh Bloomberg mengatakan bahwa agensi tersebut membuat rencana hati-hati untuk kebutuhan masa depan, yang termasuk persiapan untuk "kontinjensi kamar jenazah" dari negara bagian di penjuru A.S.

Baca juga: Kasus corona membludak, korps militer AS siapkan 100 fasilitas

Unit Dukungan Pasukan DLA bertanggung jawab untuk mengelola persediaan Pentagon atas kantong jenazah nilon hijau, ukuran 94 inci x 38 inci, yang biasanya digunakan di zona perang.

Perkembangan itu terjadi ketika Amerika Serikat melihat peningkatan jumlah kematian akibat wabah corona, dengan penghitungan Reuters menunjukkan lebih dari 4.500 kematian dan lebih dari 200.000 infeksi di negara itu.

Presiden Donald Trump dan penasihat kesehatannya mendesak warga Amerika untuk mengikuti langkah-langkah menjaga jarak sosial yang ketat menjelang "dua minggu yang sulit" yang dapat mencapai sedikitnya 100.000 kematian akibat virus corona.

Sumber: Reuters
Baca juga: Pertama, anggota militer AS meninggal akibat virus corona
Baca juga: Ford, GE akan produksi 50.000 ventilator dalam 100 hari

Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020