Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fopsipa) Indonesia H Sarbini di Yogyakarta, Minggu, mengatakan meskipun wisman merasa khawatir atau takut datang ke Indonesia, namun masih banyak wisman yang berkunjung ke negeri ini.
"Jadi merebaknya isu flu babi sampai kini belum mempengaruhi pasar pariwisata Indonesia karena tamu asing masih berdatangan untuk berwisata di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun isu tersebut sudah mengglobal namun pariwisata di Indonesia masih kondusif," kata Sarbini.
Namun demkian, kata Sarbini, masyarakat pariwisata Indonesia khususnya Bali, perlu waspada dan berhati-hati menyikapi isu flu babi itu. Apalagi Bali menjadi pintu gerbang masuk wisman asal negara Eropa ke Indonesia, juga di wilayah itu pemeliharaan ternak babi menyatu dengan rumah penduduk.
Meskipun harus waspada dengan isu flu babi tetapi larangan yang berkaitan dengan penyakit mematikan yang awalnya muncul di Meksiko itu tidak harus kaku, dan perlu disikapi dengan bijaksana serta arif agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.
"Masalah isu flu babi memang masuk dalam ranah Departemen Kesehatan (Depkes) dan larangannya yang berhak mengeluarkan adalah Depkes. Seharusnya Depkes dengan jajaran pariwisata saling bergandeng tangan agar isu flu babi itu tidak menyebabkan wisman takut datang ke Indonesia," katanya.
Ia mengharapkan pariwisata Indonesia tetap kondusif dan kunjungan wisman tidak surut meskipun isu flu babi sudah mendunia sebab jika sampai kunjungan wisman terganggu maka dikhawatirkan kelangsungan parwisata akan terganggu pula.
"Kami tetap mengharapkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia terus meningkat, sehingga kelangsungan hidup pariwisata Indonesia akan terjaga," kata Sarbini.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009