Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Serang Ajun Komisaris Polisi Sofwan Hermanto mengatakan, sekarang polisi sedang meminta keterangan dari masinis kereta api Sahidi mengenai kejadian itu.
Pengendara motor yang seorang ibu bernama Muktolisi (35) dan anaknya Ema Mardiana (11) tewas karena terluka parah di bagian kepala dan perutnya.
Kejadian itu diduga karena kelalaian pengendara motor yang kurang hati-hati saat melintasi pintu kereta api yang tidak dijaga petugas.
"Memang, lintasan KA jurusan Rangkasbitung-Merak rawan kecelakaan karena banyak palang pintu tanpa penjagaan petugas," katanya.
Menurut seorang saksi mata, Herman, Muktolisi yang mengendarai motor bernomor polisi A 6163 AC dan membonceng dua anaknya, Ema Mardiana dan Wanda Apriyanti (16), tertabrak kereta api saat melintasi perlintasan.
Warga Desa Tegal, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang itu dalam perjalanan mengatarkan anak pertamanya Wanda Apriyanti ke terminal angkutan umum yang lokasinya tidak jauh dengan lintasan kereta api.
Mukhtolisi dan Ema tewas di lokasi kejadian, sedangkan Winda yang dibonceng di belakang terpental dan terluka berat. Ia sekarang dirawat di RSUD Serang.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009