Kabinet sayap kanan Netanyahu diperkirakan akan mengkonfirmasikan pengangkatan Oren, 54 tahun, tokoh senior pada `think-tank` konservatif Jerusalem, menjelang rencana pembicaraannya dengan Presiden AS Barack Obama di Washington akhir bulan ini, kata sumber tersebut.
Oren, seorang imigran yang dibesarkan di New Jersey dan sering menjadi komentator mengenai masalah-masalah Israel sebelum tampil di Kongres, akan menggantikan Sallai Meridor, yang telah menjalankan tugas di bawah mantan perdana menteri Israel, Ehud Olmert yang berhaluan tengah.
Duta besar baru dipilih pada saat Presiden Israel, Shimon Peres, bertolak ke Washington untuk mengadakan pembicaraan dengan Obama, dan ikut ambil bagian dalam pertemuan Komite Bidang Umum Amerika Israel (AIPAC).
Meskipun tugas Peres sebagian besar sifatnya seremonial, namun beberapa pejabat Israel berharap pemenang hadiah Nobel ini bisa membantu meredakan ketegangan-ketegangan dengan pemerintahan Obama, yang berusaha menghidupkan kembali perundingan-perundingan bagi terbentuknya negara Palestina di samping Israel.
Netanyahu, yang terpilih pada Februari lalu karena janjinya untuk menjalankan sikap keras dalam perundingan-perundingan perdamaian, telah menghentikan kesanggupan negara Yahudi itu untuk mencapai tujuan berdirinya negara Palestina di Gaza, atau di Tepi Barat, wilayah Palestina yang dicaplok Israel.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Jangan begitu, korban sipil harus diminimalkan. Kalau masih ada upaya berunding, maka berundinglah. Perkuat solidaritas, galang bantuan bagi Palestina.
Karena yahudi dan nashoro sama saja mereka, tidak akan ridho akan dien ini.