London (ANTARA News) - Masyarakat Inggris mewaspadai mewabahnya "swine flu" atau dikenal dengan flu babi di Kerajaan Inggris dengan melancarkan kampanye pencegahan di berbagai media masa dengan slogan "catch it, bin it, kill it."
Kampanye yang dilancarkan di media televisi itu memperlihatkan seorang pemuda di dalam lift yang bersin dan menyebarkan kuman kemana-mana dan dapat menularkan kepada orang di dalam lift.
Selain itu media masa Inggris juga menyoroti dengan gencarnya memberitakan perkembangan flu babi yang oleh Organisasi kesehatan Dunia WHO disebut sebagai influenza A.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, membenarkan bahwa setidaknya sejumlah kasus adalah versi H1N1 influenza tipe A yang tidak pernah ada sebelumnya.
H1N1 adalah virus yang menyebabkan flu musiman pada manusia secara rutin. Sementara gejala flu babi pada manusia tampaknya serupa dengan gejala-gejala flu musiman yang biasa ditemui pada manusia.
Kasus flu babi ini di Kerajaan Ratu Elizabeth ini terus meningkat dan kabar terakhir justru seorang pemuda yang tidak pernah ke Meksiko juga tertular oleh flu babi.
Bahkan beberapa sekolah pun terpaksa ditutup karena seorang murid dicurigai terkena flu babi yang merupakan penyakit pernapasan yang menjangkiti babi.
Ketua program MSc in Public Health di University of Salford, Dono Widiatmoko saat diminta keterangannya mengatakan bahwa kekhawatiran banyak pihak tentang flu babi "Swine Flu" patut dimaklumi.
Dikatakannya kekhawatiran penularan penyakit yang diyakini sudah terjadi dari manusia ke manusia membuat penyebarannya semakin cepat.
"Apalagi dengan kemudahan transportasi di jaman sekarang ini yang menyebabkan tingginya kemungkinan persebaran dari antar manusia," kata Dono.
Lulusan FKM UI `89 itu mengatakan, masyarakat Inggris khawatir karena Meksiko adalah salah satu negara tujuan turisme utama warga Inggris.
"Saat ini pemerintah Inggris mengimbau untuk tidak mengunjungi Meksiko jika tidak ada alasan penting," ujar Senior Lecturer in Public Health itu.
Warga Inggris yang baru saja kembali dari Meksiko juga dicatat dan diawasi ketat untuk mengidentifikasi apakah mereka sudah terkena penyakit itu atau belum.
Pemerintah Inggris sudah menyatakan siap menangkal yang disebabkan virus H1N1 tersebut.
Saat ini pemerintah Inggris gencar menginformasikan cara antisipasi dan pencegahan meluasnya virus ini melalui berbagai media, baik cetak dan elektronik, serta mengedarkan informasi di lapangan udara dan tempat-tempat lainnya.
Tamiflu, obat antiflu yang dipercaya ampuh membasmi flu ini juga sudah disiapkan sejumlah 50 juta dosis, cukup untuk tiga perempat warga Inggris.
Pemerintah Inggris mengklaim mempunyai rencana pencegahan dan penanggulangan wabah flu yang dinyatakan WHO sebagai yang terbaik di dunia.
Namun demikian, banyak juga warga yang merasa skeptis atas pernyataan itu mengingat banyaknya permasalahan dalam pelayanan kesehatan di dalam negeri Inggris yang tidak kunjung terselesaikan.
Menurut Dono yang pernah mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu, respons masyarakat sejauh ini masih normal, rasa kekhawatiran pasti ada tapi tidak atau belum sampai menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.
Tercatat jumlah penderita flu babi ini terus meningkat dan ada 13 kasus pertama serta satu kasus yang melakukan kontak dari orang yang pernah ke Meksiko.
Graeme Pacitti (24) dinyatakan positif terkena virus flu babi ini setalah ia melakukan kontak dengan rekannya, Askham di klub sepakbola, yang menderita sakit setelah kembali dari bulan madu di Meksico.
Pasangan Askham dan istri barunya Dawn, dari Polmont, dekat Falkirk, baru kembali dari rumah sakit dirawat selama lima hari di kamar isolasi rumah sakit.
Pacitti kepada BBC London merasa kecewa karena kedapatan juga terkena flu babi. Pacitti yang satu kelompok dalam klub sepakbola dengan Ian Askham .
Pacitti yang berjumpa Askham di sebuah warung minum telah diberi obat Tamiflu untuk jaga jaga. "Syukur saya sudah sedikit sembuh," ujarnya. Pacitti sebelumnya sakit tenggorokan dan perut.
Menurut Menkes Skotlandia (Scottish Health Secretary) Nicola Sturgeon, Pacitti yang terkena infeksi yang berkembang pesat, namun resiko untuk masyarakat sangat kecil.
Seorang siswa yang berusia 12 tahun dari Downend School di South Gloucestershire, dekat Bristol diagnosa menderita flu babi. "Dia di rumah dan baik-baik aja," ujar kepala sekolah.
Sekolah itu oleh The Health Protection Agency (HPA) segera ditutup dan akan dibuka kembali pada tanggal 11 Mei.
Sekolah lain di Paignton, Devon, juga ditutup minggu ini setelah dikonfirmasi gadis berusia 12 terkena firus flu babi ini.
Regional director of public health for the south west Dr Gabriel Scally menyatakan gadis yang baru tiba dari Meksiko minggu lalu satu pesawat dengan pasangan dari Skotlandia Iain and Dawn Askham dan keluarganya juga diberi obat, agar virus tidak menyebar.
The Department of Health, Jumat mengkonfirmasi empat kasus baru yaitu seorang wanita dari Merseyside yang baru kembali dari Mexico, dan satu kasus lainnya adalah tidak pernah ke meksiko sebelumnya.
Tes terus dilakukan pada lebih dari 600 orang yang dicurigai terkena penyakit flu babi.
Beberapa kasus yang dilaporkan telah menyebar mulai dari Newcastle, Scotland, Merseyside, Devon, Worcestershire, Gloucestershire serta London.
Penyakit pernafasan
Flu babi adalah penyakit pernapasan yang menjangkiti babi. Disebabkan oleh influenza tipe A, wabah penyakit ini pada babi rutin terjadi dengan tingkat kasus tinggi namun jarang menjadi fatal.
Penyakit ini cenderung mewabah di musim semi dan musim dingin tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun.
Menurut WHO, ada banyak jenis flu babi dan seperti flu pada manusia penyakit ini secara konstan berubah.
Flu babi biasanya tidak menjalar pada manusia, meski kasus sporadis juga terjadi dan biasanya pada orang yang berhubungan dengan babi.
Catatan mengenai kasus penularan dari manusia ke manusia juga sangat jarang.
Penularan manusia pada manusia flu babi diperkirakan menyebar seperti flu musiman - melalui batuk dan bersin.
Dalam wabah yang kini terjadi belum jelas apakah penyakit itu ditularkan dari manusia ke manusia.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, membenarkan bahwa setidaknya sejumlah kasus adalah versi H1N1 influenza tipe A yang tidak pernah ada sebelumnya.
Namun versi paling baru H1N1 ini berbeda, virus ini memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus menulari manusia, unggas dan babi.
Saat muncul jenis baru flu yang memiliki kemampuan menyebar dari manusia ke manusia pihak berwenang mengawai dengan seksama untuk melihat apakah memiliki potensi menyebabkan pandemi.
Untuk menangkal flu babi ini, kampanye yang dilakukan adalah gunakan tisu saat bersin atau batuk. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air panas atau gel yang penting
Perdana Menteri Gordon Brown, yang berkunjung ke NHS Direct centre in Beckenham, Tenggara London, menyebutkan bahwa Inggris berada di posisi cukup baik dalam mengatasi flu babi ini. (*)
Pewarta: oleh Zeynita Gibbons
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009