Yogyakarta (ANTARA News) - Partai Amanat Nasional (PAN), Sabtu, memutuskan sikapnya untuk berkoalisi dengan partai Demokrat pada Pilpres 8 Juli dan menetapkan Hatta Rajasa sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kesimpulan terakhir adalah, PAN memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dan menetapkan Ir. Hatta Rajasa sebagai bakal calon presiden untuk mendampingi Bapak SBY," kata pimpinan sidang rapat kerja nasional (rakernas) PAN, Partialis Akbar ketika membacakan hasil akhir rapat tersebut.
Rakernas itu di tutup oleh Sekretaris Jenderal DPP PAN Zulkifli Hasan, namun tidak dihadiri Ketuan Umum DPPP PAN Soetrisno Bachir. Keputusan lainnya adalah memerintahkan DPP dan Majelis Pertimbangan Partai (MPP) untuk menindaklanjuti hasil rakernas ini, yaitu melakukan komunikasi politik dengan Partai Demokrat serta Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketika ditanya wartawan apakah akan ada rakernas-rakernas lainnya, Patrialis menegaskan Rakesrnas di Yogya itu tidak akan dilanjutkan dengan rakernas lainnya. "Di dalam AD/ART ditetapkan bahwa rakernas hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun sehingga tidak ada rakernas lain setelah rakernas Yogya ini," kata Patrialis.
Kepada Patrialis juga ditanyakan sikap DPW Jawa Timur yang menginginkan adanya calon wakil presiden lain di luar Hatta Rajasa. Ia mengatakan memang DPW Jawa Timur mengajukan pemikiran seperti itu, namun rakernas telah memutuskan hanya ada satu calon wakil presiden dan keputusan itu tidak ditentang atau diprotes dalam acara resmi.
Ia mengatakan pula, rakernas satu hari itu dihadiri 32 dari 33 DPW dan yang tidak hadir adalah DPW Papua Barat. "Mungkin mereka berhalangan hadir," ujarnya.
Patrialis juga mengatakan sikap Jawa Timur, Sumbar, dan NTT, yang menginginkan beberapa hal di luar keputusan rakernas akan dijadikan catatan , apalagi perbedaan merupakan hal yang wajar.
(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009