"Setelah WHO menetapkan bahwa Hong Kong juga terjangkit virus flu babi, maka seluruh penerbangan yang langsung dari Hong Kong diawasi secara khusus," kata Dirjen Perhubungan Udara Dephub, Herry Bakti kepada wartawan disela-sela kunjungan ke Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu.
Ia mengemukakan, pihaknya bekerja sama dengan kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang ada di setiap bandara untuk memeriksa para penumpang yang datang langsung dari Hong Kong. Pesawat dan penumpangnya dibawa ke area khusus.
"Petugas KKP akan masuk ke pesawat dengan menyemprotkan desinfektan dan memeriksa seluruh penumpang, termasuk kru pesawat. Kalau ada yang diduga terkena virus flu babi, maka akan diperlakukan khusus, termasuk dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Pihaknya memberlakukan prosedur perlakuan itu secara ketat, termasuk pejabat dari negara manapun, terutama yang baru melakukan perjalanan udara dari negara yang terjangkit virus H1N1 tersebut. Hal itu juga berlaku bagi peserta sidang tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Nusa Dua.
Mengenai kemungkinan penutupan penerbangan dari negara-negara yang terjangkit flu babi, Herry mengatakan, hal itu bisa saja terjadi jika virus tersebut sudah menjadi pandemi di suatu negara. Namun demikian, keputusan itu merupakan wewenang kepala negara.
Ia mengemukakan, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh maskapai penerbangan agar segera melapor ke petugas kesehatan bandara jika menemukan penumpang yang sakit dengan gejala seperti flu babi. Selain itu pihaknya juga membagikan kartu kewaspadaan kesehatan.
"Kartu berwarna kuning itu diberikan kepada seluruh maskapai dan sebelum terbang dibagikan ke seluruh penumpang. Penumpang disuruh mengisi riwayat perjalanan dan penyakitnya, sehingga bisa terpantau," ujarnya.
Sementara GM PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Utama Bandara Ngurah Rai, Heru Legowo yang mendampingi Herry mengatakan, saat ini penerbangan yang langsung dari Hong Kong ke Ngurah Rai sebanyak 14 kali dalam satu pekan.
"Cathay Pasific dan Garuda, masing-masing sebanyak lima kali penerbangan dalam satu pekan dan Hong Kong Express sebanyak empat kali," katanya.
Pada hari pertama sejak ada pengumuman bahwa Hong Kong juga terkena flu babi, pihaknya telah memeriksa 363 penumpang yang menggunakan pesawat Cathay Pasific. Namun sejauh ini belum ditemukan adanya penumpang yang terjangkit virus tersebut.
Sementara untuk penumpang dari negara di luar yang terjangkit, Bandara Ngurah Rai masih menggunakan dua alat, yakni "thermal scanner" untuk mengukur suhu tubuh penumpang dan pembersih tubuh (body cleaner). Jika ada penumpang yang bersuhu tubuh di atas 38,5 derakat celsius, maka akan diperiksa khusus dan dibawa ke rumah sakit. (*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009