Kayuagung, Sumsel (ANTARA News) - Kusnidaria (40), istri Kapolsek Pampangan AKP Iptu Dwi Handoko, selaku juru bayar di RSUD Kayuagung dirampok, Jumat, di Jl Letjen M Yusuf Singadikane, Kelurahan Juo-Juo, Kecamatan Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, satu dari dua pelaku perampokan tersebut berseragam lengkap polisi yang diduga anggota polisi lalu lintas (polantas) gadungan.
Namun dalam aksi perampokan itu, para tersangka gagal merampas uang Rp400 juta yang merupakan gaji karyawan RSUD Kayuagung, setelah bungkusan tebal dalam kantong plastik yang diambil perampok hanya berisi ratusan amplop serta slip gaji dan berkas lainnya.
Sebelum kejadian itu, korban berada di Bank Sumsel Cabang Kayuagung OKI untuk mengambil uang sekitar Rp400 juta gaji karyawan RSUD Kayuagung.
Saat keluar dari bank, korban pulang menumpang mobil dinas Direktur RSUD Kayuagung jenis Diahatsu Taruna yang dikemudikan Yahya (35) serta rekannya Deli (34).
Sekitar 200 meter mendekati kantor RSUD Kayuagung, tepatnya di Jl Letjen M Yusuf Singadikane, tiba-tiba mobil yang ditumpangi korban dihentikan seseorang yang berpakaian lengkap polisi layaknya anggota polantas.
Karena menduga sedang ada razia, sopir korban pun menghentikan kendaraannya dan memberikan surat-surat kendaraan yang diminta anggota polantas gadungan tersebut.
Namun, pelaku langsung menodongkan senjata api jenis pistol ke arah Yahya. Kaget mendapat ancaman itu, korban yang berada di samping sopir spontan berteriak histeris dan menyuruh Yahya tancap gas, kendati tersangka kembali menodongkan pistolnya ke arah korban dengan ancaman akan menembak bila berteriak.
Saat bersamaan, teman tersangka yang berpakaian preman langsung membuka pintu mobil dekat korban, dan merampas bungkusan kantong plastik yang diduga berisi uang yang diambil korban di Bank Sumsel Cabang Kayuagung tadi.
Setelah mendapatkan bungkusan hasil rampokannya, kedua tersangka kabur menggunakan sepeda motor tanpa arah jelas.
Kendati uang gaji karyawan RSUD Kayuagung selamat dari perampokan, namun korban sempat trauma dan langsung menghubungi suaminya Kapolsek Pampangan Iptu Dwi Handoko.
Peristiwa perampokan itu kemudian dilaporkan sopir korban ke Polres OKI, sementara Kusnidari sendiri langsung dilarikan ke RSUD Kayuagung karena trauma sehingga masih sulit berbicara.
Setelah peristiwa itu, semua petugas satuan lalu lintas langsung dikumpulkan di lapangan oleh Kasatlantas Iptu Mario untuk dikonfrontir, namun saat Yahya dihadapkan kepada sekitar 30 petugas itu, tak satu pun dikenali sebagai pelakunya.
"Penglihatan saya tidak begitu jelas, karena saat itu pelaku menggunakan helm tertutup, termasuk temannya," ujar Yahya lagi.
Korban yang tinggal di Jl Sempurna Kelurahan Sukadana Kayuagung mengaku, dirinya hanya bisa mengindentifikasi bentuk fisik oknum polisi gadungan tersebut, yakni tinggi kurus, sementara mukanya tertutup helm dan pakaian lengkap layaknya seorang polantas sesungguhnya.
Dia menuturkan, ketika keluar dari bank tersebut, uang ratusan juta itu diletakan di bagian belakang, sedangkan amplop, slip gaji dan berkas lainnya yang dikemas dalam bungkusan masih berada di tangannya.
"Mungkin bungkusan itu dikira perampok berisi uang, " kata korban yang terlihat masih trauma, didampingi suaminya Iptu Dwi Handoko.
Kasat Reskrim AKP Doni Satria Sembiring mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan penyelidikan terhadap kasus perampokan tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009