Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung langkah penegak hukum untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen, sebagai suatu upaya penegakan sistem hukum di Indonesia.
Juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng di Istana Bogor, Jumat, usai mendampingi Presiden Yudhoyono bertemu dengan perwakilan Asosiasi Bupati seluruh Indonesia mengatakan pengusutan kasus-kasus seperti itu, pemerintah khususnya Presiden menyerahkan sepenuhnya pada berjalannya sistem hukum.
"Siapapun yang bersalah harus diberikan proses hukum yang benar hingga berlanjut ke pengadilan," kata Andi.
Ia menambahkan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara resmi adanya penetapan pejabat negara menjadi tersangka pada kasus itu. Meski demikian Andi mengatakan sesuai dengan asas hukum yang ada semua orang harus diproses sesuai dengan aturan perundangan yang ada.
"Bila proses hukum berjalan dengan semestinya itu akan menunjukkan bahwa supremasi hukum dijunjung dengan baik," katanya.
Ketika didesak apakah nantinya bila ada pejabat negara yang terkait kasus dan akan diperiksa memerlukan izin dari Presiden, Andi mengatakan pihaknya tidak ingin berandai-andai dan meminta semua pihak mengikuti serta menghormati proses hukum yang berjalan termasuk bila ditemukan adanya keterlibatan pejabat negara.
Sebelumnya dilaporkan, Nasrudin ditembak oleh dua orang tidak dikenal usai main golf di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten (14/3). Korban ditembak saat sedang naik mobil, namun sopir korban tidak menjadi sasaran penembakan.
Mereka menembak kaca mobil hingga pecah lalu pelurunya menembus kepala korban.
Korban tewas di RSPAD, Jakarta pada Minggu (15/3) setelah sebelumnya mendapatkan perawatan medis.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009