Makassar (ANTARA News) - Keluarga Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) sudah tidak sabar menantikan keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai motif dan otak dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Kami memberikan apresiasi yang tinggi bagi kepolisian karena keberhasilannya menangkap eksekutor pembunuh kakak saya," ujar Andy Syamsudin Iskandar, adik kandung Nasruddin, di Makassar, Jumat.
Menurutnya, keberhasilan polisi menangkap para eksekutor pembunuh Dirut PT PBR ini berkat kesigapannya dan komunikasi yang terjalin antara keluarga dan kepolisian.
Namun, dirinya merasa masih kurang puas karena pihak penyidik yakni Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jendral (Kmojen) Polisi Susno Duadji belum memberikan keterangan resmi perihal motif pembunuhan tersebut.
Polisi yang menangani kasus ini, kata Syamsuddin, sudah bekerja keras mengungkap kasus ini. Dan polisi diminta untuk tidak pandang bulu terhadap siapapun yang terlibat dari kasus itu.
"Polisi sudah bekerja keras dan kami mengharapkan agar polisi tidak pandang bulu. Siapapun yang terlibat harus ditindaki meskipun dia seorang pejabat atau siapapun," harapnya.
Dikatakannya, pihak keluarga yang melakukan investigasi dengan melibatkan beberapa komponen untuk mencari fakta-fakta kasus pembunuhan itu siap dibeberkannya. Itu setelah polisi memberikan keterangan resmi kepada publik.
"Kami juga melakukan investigasi dan sudah banyak melibatkan tim untuk mencari fakta-fakta prencanaan pembunuhan itu. Namun, kami masih harus menunggu dan mencocokkannya dengan keterangan resmi polisi nantinya," tandasnya.
Disinggung mengenai adanya oknum pejabat yang terlibat dalam kasus pembunuhan itu, dirinya menyerahkan semuanya kepada penyidik.
Seperti diketahui, putra Sulawesi Selatan itu ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu (14/3) sekitar pukul 14.00 lalu.
Saat itu Zulkarnaen sedang berada di dalam mobil BMW silver yang dikemudikan Parmin. Lokasi penembakan masih berada di area Padang Golf, saat mobil melaju pelan melintasi polisi tidur.
Korban ditembak orang tak dikenal yang mengendarai motor Yamaha Scorpio. Pelaku dibonceng dan melepas peluru menembus kaca mobil, dengan jarak tembak 8 cm.
Zulkarnaen sempat dibawa ke RS Mayapada Tangerang. Namun ajal menjemput ayah tiga anak ini, Minggu (15/3) pukul 12.00 WIB. Sejak penembakan itu, lebih 20 saksi telah diperiksa polisi termasuk dua istri Nasrudin.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009