memang masih menunggu ketersediaan VTM karena stok sebelumnya yang diperoleh dari Provinsi Jateng sudah digunakan
Kudus (ANTARA) - Sebanyak 17 pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, belum menjalani tes swab tenggorokan untuk memastikan positif corona atau tidak karena masih menunggu alat viral transport media (VTM) atau pengangkut sampel spesimen.
"Hingga kini, memang masih menunggu ketersediaan VTM karena stok sebelumnya yang diperoleh dari Provinsi Jateng sudah digunakan," kata Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Rabu.
Baca juga: TPP PNS Kudus dipotong 2,5 persen untuk penanganan virus corona
Setiap pasien, kata dia, menjalani hingga dua kali tes swab sehingga masing-masing pasien dibutuhkan hingga dua VTM.
Kebutuhan VTM untuk saat ini, berkisar 60-an VTM sekaligus untuk antisipasi ketika ada tambahan pasien yang harus dilakukan pengecekan apakah positif atau negatif corona.
Sementara pasien yang sudah menjalani tes swab, namun belum keluar totalnya ada 26 pasien yang masih menunggu hasil tes di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: Pasien berstatus PDP meninggal di RSUD Kudus negatif COVID-19
"Kami juga mencatat ada 16 pasien yang hasil tes swab-nya negatif sehingga diperbolehkan pulang," ujarnya.
Pasien berstatus PDP yang meninggal, kata dia, ada enam orang, sedangkan yang sudah diketahui hasil swab-nya ada dua orang dengan hasil negatif corona.
Dalam rangka pengecekan kondisi kesehatan tim medis, Pemprov Jateng sudah mengirimkan rapid test (tes cepat) corona sebanyak 170 buah.
Baca juga: UMK buat pelindung wajah corona untuk dibagikan ke tenaga medis
Jumlah sebanyak itu, sudah dibagikan ke sejumlah rumah sakit yang melakukan penanganan pasien corona serta Puskesmas.
Kebutuhan rapid test di Kabupaten Kudus mencapai ratusan buah karena jumlah orang dalam pemantauan (ODP) saat ini mencapai 244 orang.
Untuk pasien PDP yang dirawat saat ini berkurang menjadi 31 orang dari sebelumnya berjumlah 32 orang dengan 23 orang di antaranya dari Kudus dan selebihnya dari luar Kudus.
Baca juga: Resepsi pernikahan di Kudus dibatalkan setelah didatangi polisi
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020