Bandung (ANTARA News) - Peringatan Hari Buruh se-Dunia atau `May Day` di depan Gedung Sate Kota Bandung, Jumat, diwarnai pernyataan sikap menolak Capres dan Cawapres yang menyengsarakan buruh.
Ribuan buruh Bandung Raya tergabung dalam Komite Buruh Reformasi Indonesia yang terdiri dari Gaspermindo, KSBSI, GOBSI, FSBI dan Jaringan Petani Jawa Barat, turun berunjukrasa sejak pukul 09.00 WIB.
Selain menolak Capres yang menyengsarakan buruh dan rakyat, para buruh meminta pemerintah dan politisi tidak asyik sendiri dengan kepentingan golongan dan kelompoknya.
Mereka berharap hadirnya pemerintahan yang kuat dan legislatif yang peduli pada perbaikan nasib buruh, sekaligus berjanji siap mendukung pimpinan negara pro perubahan dan buruh.
"Jangan sia-siakan kepercayaan rakyat yang sudah diamanahkan melalui Pemilu Legislatif 2009. Laksanakan dan sosialisasikan janji-janji kampanye dan kontrak politik yang dilakukan," kata Bambang Eka, Ketua DPD Gaspermindo Jawa Barat.
Sementara itu, Komite Buruh Reformasi Indonesia mengkritik, 11 tahun reformasi Indonesia belum mampu mewujudkan kesejahteraan buruh.
Buruh kemudian mendesak dihapuskannya sistem kontrak kerja, penghapusan `outsourching`, penegakan pengawasan ketenagakerjaan, birokrasi korup, penghapusan pungutan liar dan menuntut sistem ekonomi berorientasi kerakyatan.
Para buruh juga menuntut upah layak buruh 100 persen kebutuhan hidup layak serta penghentian `overcharging` bagi buruh migran. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009