Puluhan orang dibawah koordinasi koordinator lapangan Susanto ini juga menolak sistem kerja kontrak dan mendesak penciptaan lapangan pekerjaan dengan upah layak .
Mereka menilai, krisis ekonomi dunia yang semakin memburuk membuat penghidupan buruh di perkotaan merosot dimana kenaikan harga kebutuhan pokok rata-rata 37 persen tidak sebanding dengan kenaikan upah buruh di Jateng yang hanya 9,62 persen.
Aksi buruh ini mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian walaupun demonstrasi berjalan damai. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009