Pada krisis moneter 1997 koperasi dan UMKM sudah membuktikan diri mampu bertahan terhadap krisis

Jakarta (ANTARA) - Para pelaku UMKM berbasis agraris didorong agar berperan lebih besar dalam menyediakan pangan untuk rakyat di tengah pandemi COVID-19.

Ketua Umum Visi Indonesia Unggul Horas Sinaga di Jakarta, Rabu, mengatakan perlunya mendorong agar sektor koperasi dan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian dalam negeri di tengah wabah COVID-19.

”Pada krisis moneter 1997 koperasi dan UMKM sudah membuktikan diri mampu bertahan terhadap krisis, saya kira ke depan, kedua sektor ini akan menempati peranan penting," kata Horas.

Horas mendasarkan prediksinya antara lain pada performa koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dinilai akan stabil.

"UMKM yang berbasis agraris akan unggul dalam situasi ekonomi yang lesu ini. Sebab, negara kita ini adalah negara agraris. Kita wajib kembali kepada keahlian natural nenek moyang kita dalam membangun perekonomian nusantara," katanya.

Ia pun menyarankan agar luasnya tanah perkebunan dan sawah yang ada dioptimalkan.

“Saya perkirakan, sektor UMKM yang berbasis agraris inilah yang akan muncul sebagai jawara dalam dinamika ekonomi dalam waktu-waktu ke depan," ujar mantan Senior Treasury Manager Bank Mandiri itu.

Ia memprediksi pada 2024 Indonesia baru bisa pulih secara ekonomi.

“Kontraksi akibat ’persalinan’ sosial ekonomi saya kira akan terjadi pada Oktober 2020 hingga paling cepat 2021 atau selambatnya 2022," katanya.

Pihaknya optimistis pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah mengantisipasi ancaman krisis ekonomi ini sejak awal, dan langkah-langkah yang diambil terkait pandemi terukur dan proporsional.

Dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi, Horas menyerukan agar masyarakat tidak panik, tidak termakan berita hoaks, dan menaati imbauan pemerintah.

"Kita bersama bisa hadapi kondisi apa pun, yang jelas jangan panik, dan jangan melakukan penimbunan sembako yang merugikan masyarakat. Ia mendorong masyarakat tidak berutang pada bank dalam masa krisis, tapi lebih meminjam uang di koperasi dengan bunga yang lebih kecil," kata Horas.

Ia menekankan kembali bahwa koperasi dan UMKM akan menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Pemerintah beri penundaan bayar cicilan KUR selama enam bulan
Baca juga: Pemerintah apresiasi bank yang siap beri relaksasi kredit UMKM
Baca juga: Koperasi akan diberi kebijakan khusus untuk restrukturisasi kredit

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020