New York (ANTARA News/AFP) - Dolar AS menguat terhadap euro pada Kamis waktu setempat, setelah data menunjukkan konsumen AS "menutup kembali dompet mereka", kata para dealer.

Euro turun menjadi 1,3232 dolar pada 2100 GMT, setelah dua hari naik, dari 1,3269 dolar Rabu sore di New York.

Dolar juga menguat terhadap yen, menjadi 98,64 yen dari 97,66 yen.

"Euro pada awalnya menguat sejalan kenaikan di pasar saham di tengah sinyal optimisme pemulihan dari kemerosotan ekonomi global terburuk dalam satu dekade, namun kemudian berbalik karena pasar saham juga meredup," kata Jay Bryson dari Wachovia.

Saham-saham Wall Street diperdagangkan menguat pada perdagangan pagi, kemudian menyapu sebagian besar kenaikannya dalam pertengahan sesi, menjadi ditutup "mixed" tipis dengan Dow Jones Industrial Average turun 0,22 persen.

"Ketika saham bekerja baik, euro cenderung menguat didukung hal itu, gagasan sebuah pertumbuhan global yang lebih baik juga membantu zona euro," kata Bryson.

Data baru menunjukkan belanja konsumen AS jatuh 0,2 persen pada Maret, karena tingkat pendapatan warga Amerika melemah, mengurangi harapan pemulihan di ekonomi terbesar dunia tersebut.

Belanja konsumen menggerakkan dua pertiga aktivitas ekonomi AS dan laporan Departemen Perdagangan AS itu merusak beberapa optimisme yang muncul pada Rabu, ketika Federal Reserve AS mengatakan penurunan ekonomi AS melambat. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009